FORUM Keadilan Bali – Berbagai langkah telah dilaksanakan Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Kesehatan Kota Denpasar, seperti gerakan 3M plus, pemberantasan sarang nyamuk, foging dan kegiatan lainnya mengatasi kasus demam berdarah dangue (DBD) di Kota Denpasar.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar dr. Anak Agung Ayu Candrawati, M.Kes., didampingi Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dr. Anak Agung Ngurah Gede Dharmayuda, M.Kes., saat pembukaan pembentukan kelompok rujukan masyarakat di PKBI Daerah Bali, Selasa (18/4).
Menurut dr. Candrawati, kasus DBD masih terjadi dan cukup tinggi sehingga Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Kesehatan mencari terobosan baru mengatasi permasalahan DBD tersebut. Melalui inovasi Walbachia, disuntikan bakteri Wolbachia pada nyamuk Aedes Aegypti. Bakteri ini dapat menghentikan kemampuan nyamuk tersebut menularkan penyakit dengue dan penyakit lainnya yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
Lebih lanjut dr. Candrawati berharap mengemukakan melalui pembentukan kelompok rujukan masyarakat dapat memberikan penjelasan pada masyarakat dengan inovasi Wolbachia dapat menekan kasus DBD di Kota Denpasar. Perlu melaksanakan sosialisasi menyeluruh sehingga masyarakat benar-benar faham tentang manfaat inovasi Wolbachia. ”Sebelum pelepasan nyamun yang telah ber-wolbhacia kami harapkan masyarakat mendapatkan informasi jelas manfaat nyamuk ber-wolbhacia,” ujarnya.
![](https://i0.wp.com/forumkeadilanbali.com/wp-content/uploads/2023/04/Gusti-Su.jpg?fit=781%2C628&ssl=1)
dr. Candrawati mengatakan, kasus DBD di Kota Denpasar selama lima tahun terakhir masih tinggi dengan angka insiden kasus tertinggi yaitu 92,67 per 100.000 penduduk. Angka ini masih lebih tinggi dibandingkan dengan target nasional yaitu kurang dari 49 per 100.000 penduduk. Pada tahun 2018 dengan kasus mencapai 1.501 kasus, tahun 2022 jumlah kasus DBD di kota Denpasar mencapai lebih dari 1.000 kasus. ”Melihat kondisi tersebut, kedepan akan dilakukan metode baru memberantas Demam Berdarah yakni dengan metode Wolbachia. Karena melihat angka keberhasilan di Kota lain sudah menggunakan metode ini keberhasilannya mencapai 77 persen. Nantinya nyamuk yang sudah diberikan Wolbachia ini akan dilepaskan ke 24 desa/kelurahan yang ada di Kota Denpasar,” ucapnya.
Sementara Ketua Project Koordinator World Mosquito Program (WMP) Bali, Man Magilan mengatakan penggunaan metode Wolbachia ini telah terbukti dalam menekan angka penyebaran Demam Berdarah diberbagai Negara, termasuk di negara Singapura.
Dia mengapresiasi langkah Dinkes Kota Denpasar melibatkan berbagai stakeholder dalam mensosialisasikan metode Wolbachia agar program ini dapat berjalan sukses di Kota Denpasar.(I Gusti Ketut Sudiatmika-Analis Kebijakan Ahli Muda)