Nasional

Atasi Pelanggaran WNA, Gubernur Bali Serukan Dalam Apel Satgas Imigrasi
Diterbitkan: 30 Agustus 2025, 21:05

DENPASAR, FORUMKEADILANBali.com – Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan bahwa Bali tidak akan pernah mentoleransi perilaku warga negara asing (WNA) yang melanggar aturan dan berpotensi mencoreng citra pariwisata.

Hal itu disampaikannya saat memimpin Apel Gelar Satgas Patroli Imigrasi di Wilayah Bali 2025 berlangsung di Lapangan Makodam IX/Udayana, Denpasar, Sabtu (30/8/2025).

Gubernur Koster mengapresiasi seluruh jajaran TNI, Polri, Kejaksaan, Pengadilan, Imigrasi, Bea Cukai, Balai Karantina, Satpol PP, desa adat, serta masyarakat Bali telah bersinergi menjaga ketertiban dan keamanan Pulau Dewata. Apel ini menjadi momentum penting memperkuat koordinasi dalam menghadapi maraknya pelanggaran yang dilakukan WNA. ”Belakangan ini kita menyaksikan banyak kasus wisatawan asing berperilaku tidak pantas, seperti melecehkan tempat suci, berkendara ugal-ugalan, investasi ilegal, penyalahgunaan izin tinggal, hingga narkoba. Ini tidak bisa dibiarkan. Harus ada penindakan tegas agar memberi efek jera dan menunjukkan kepada dunia bahwa Bali tidak mentoleransi pelanggaran tersebut,” tegas Gubernur Koster.

Ia menambahkan, citra pariwisata Bali tetap terjaga berkat kolaborasi pemerintah, aparat penegak hukum, imigrasi, desa adat, serta partisipasi masyarakat. Tahun 2024, Bali mencatat kunjungan 6,3 juta wisatawan mancanegara dan 10,1 juta wisatawan nusantara, sebagai bukti kuat bahwa Bali masih menjadi destinasi favorit dunia.

Gubernur Koster mengingatkan upaya menjaga Bali harus selaras dengan visi ”Nangun Sat Kerthi Loka Bali” dalam kerangka Bali Era Baru menekankan kesucian dan keharmonisan alam, manusia, dan budaya Bali berdasarkan kearifan lokal Sad Kerthi serta prinsip Tri Hita Karana.

Mengakhiri arahannya dalam apel diikuti Pangdam IX/Udayana, Mayor Jenderal TNI Piek Budyakto, orang nomor satu di Bali ini meminta agar apel semacam ini terus ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya, serta dipadukan dengan program Pemprov Bali, Polda Bali, dan peran aktif pecalang serta Bankamda di desa adat. ”Semua unsur harus bekerja sama menjaga Bali dengan semangat manyama braya, gilik-saguluk, parasparo, dan salunglung sabayantaka. Dengan begitu, Bali tetap ajeg, aman, dan nyaman sebagai destinasi wisata dunia,” pungkasnya. (fkb/pas)

Baca Juga :  Gubernur Koster Ajak Stakeholder Pariwisata Wujudkan Pariwisata Bali Berbasis Budaya, Berkualitas dan Bermartabat
Shares: