• Bandara I Gusti Ngurah Rai Raih Penghargaan Manajemen Energi Tertinggi Tingkat Asia Tenggara

    FORum Keadilan Bali – Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, salah satu bandara di bawah pengelolaan PT Angkasa Pura I (AP1) kembali meraih penghargaan prestisius dalam bidang manajemen energi tingkat internasional.

    Bandara merupakan pintu gerbang udara Pulau Bali tersebut dinobatkan sebagai pemenang kategori ”Energy Management in Buildings and Industries – Buildings – Large Buildings” dalam ajang ASEAN Energy Awards 2023 diselenggarakan ASEAN Centre for Energy (ACE). ASEAN Energy Award adalah penghargaan tertinggi diberikan kepada entitas usaha dalam bidang efisiensi energi dan pengembangan energi terbarukan di regional Asia Tenggara.

    Penghargaan tersebut diserahkan Deputi Menteri Industri dan Perdagangan Vietnam Nguyen Sinh Nhat Tan kepada Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi, di Nusa Dua, Bali, Jumat (25/8) bertepatan dengan agenda 41st ASEAN Ministers on Energy Meeting (AMEM) dan ASEAN Energy Business Forum (AEBF) 2023.

    Faik Fahmi menyambut penghargaan ini dengan antusias. ”Pertama-tama, kami bangga dan bersyukur atas pencapaian ini. Pencapaian yang diraih salah satu bandara AP1, yakni Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, semakin menegaskan bahwa AP1 sebagai perusahaan pengelola bandara berkomitmen penuh dalam upaya pelestarian lingkungan melalui konservasi energi,” ujar Faik Fahmi.

    Faik Fahmi menuturkan penghargaan ini sekaligus melengkapi capaian yang sebelumnya diraih Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali di bidang manajemen energi, yakni penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi (PSBE) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral diraih tahun 2022, serta Energy Management Insight Award yang diselenggarakan oleh The Clean Energy Ministerial (CEM) pada Juni 2023.

    Faik Fahmimenjelaskan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali merupakan wakil Indonesia dalam kategori penghargaan ASEAN Energy Efficiency and Conservation Best Practices Awards sebelumnya berhasil meraih Peringkat 1 pada penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi 2022 kategori ”Manajemen Energi pada Industri dan Bangunan Gedung Sub Kategori Gedung Besar”.

    Sementara Deputi Menteri Nguyen Sinh Nhat Tan menyampaikan apresiasinya kepada para pemenang penghargaan. ”Kami menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada pelaku industri di sektor swasta atas kontribusinya dalam mendukung regional ASEAN lebih hijau dan lebih sustainable,” ujarnya.

    Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali adalah bandara pertama di bawah pengelolaan AP1 sekaligus merupakan bandara pionir di regional Asia Tenggara berhasil meraih sertifikat ISO 50001:2018 Sistem Manajemen Energi, setelah sebelumnya ditunjuk Kementerian ESDM sebagai salah satu infrastruktur pilot project penerapan ISO 50001:2018 Sistem Manajemen Energi. Program tersebut diprakarsai Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) Kementerian ESDM, serta bekerja sama dengan United Nations Development Programme (UNDP).

    Dalam implementasi ISO 50001:2018 Sistem Manajemen Energi, Bandara I Gusti Ngurah Rai menerapkan sejumlah langkah dan kebijakan yang berorientasi pada aspek kelestarian lingkungan hidup dan konservasi energy. Penggunaan teknologi yang ramah energi, di antaranya sensor photoelectric pada eskalator dan travelator di terminal, penerapan Building Automatic System (BAS) untuk mengontrol perangkat elektronik di terminal penumpang, penggunaan sistem monitoring distribusi air bersih, penggunaan lampu LED di terminal penumpang dan area sisi udara, serta penggunaan lampu jalan bertenaga surya (solar street lights) di area pejalan kaki di bandara.

    Mendukung penggunaan energi baru terbarukan (EBT), AP1 bersama anak usahanya yakni Angkasa Pura Properti (APP) membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berupa photovoltaic power plant dengan kapasitas 155 kWp. Penggunaan PLTS ini turut berkontribusi terhadap penurunan gas karbondioksida (CO2) sebesar 119 ton.

    Atas berbagai upaya yang dilakukan AP1 dalam sistem manajemen energi, Bandara I Gusti Ngurah Rai berhasil melakukan penghematan energi sebesar 26.592 MWh atau setara dengan penghematan biaya listrik Rp 27,8 miliar pada rentang tahun 2020 hingga 2022. Penghematan energi tersebut mengalami peningkatan 44% dalam rentang periode 2 tahun terakhir. Selain berhasil melaksanakan penghematan energi, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali juga berhasil mencatatkan penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) atau greenhouse gas sebesar 21.008 metrik ton CO2.

    ”Berbagai penghargaan terkait manajemen energi berhasil diraih menjadi pelecut bagi kami terus menjaga komitmen perusahaan mewujudkan misi perusahaan, yakni memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan,” pungkas Faik Fahmi.