FORUMKeadilanbali.com – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Denpasar menjajaki Bapenda Kota Makassar lewat studi komparasi tim pendataan potensi pajak daerah, Jumat (26/4).
Kepala Bapenda Denpasar I Gusti Ngurah Eddy Mulya memimpin studi komparasi diterima Pj. Sekda Kota Makassar, Firman Hamid Pagarra di Ruang Sipakalebbi, Balaikota Makassar. ”Kita mirip inovasinya meskipun tidak mendetail seperti di Kota Makassar. Kami ada doorprise tapi masih terbatas pada pajak PBB-P2,” ujar Kepala Bapenda Kota Denpasar I Gusti Ngurah Eddy Mulya didampingi Kepala Dinas DPMD Denpasar I Wayan Budha, Camat, dan Perbekel/Lurah di Kota Denpasar.
Eddy Mulya mengapresiasi inovasi dan strategi yang dilakukan Kota Makassar. Meski memiliki beberapa kemiripan strategi, mendapat banyak petunjuk dapat menaikkan potensi pendataan wajib pajak di Denpasar. ”Kami dapat clue-nya di sini yaitu Bapenda Makassar menerapkan prinsip optimisme. Kami juga fokus pada pemberdayaan RT/RW Makassar turun langsung mendata potensi pajak dan nanti menerapkan hal itu,” tuturnya.
Dia berharap kunjungan ini menjadi salah satu langkah efektif menemukan strategi tepat dalam menentukan pendataan potensi pajak. ”Waktu terbatas, saya harap komunikasi ini tidak berhenti sampai di sini. Saya akan terus melakukan komunikasi via online dengan pak Sekda dan pihak terkait mewujudkan hal-hal baik terkait pendapatan daerah di Denpasar,” ucapnya.
Sementara Pj. Sekda Kota Makassar, Firman Hamid Pagarra menyambut baik kedatangan tim Bapenda Denpasar, karena telah memilih Kota Makassar sebagai kota saling berbagi pengetahuan terkait alur pendataan potensi pajak. ”Bapenda Kota Makassar saat ini terus mengoptimalkan pendataan potensi pajak di Kota Makassar untuk mencapai target Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2024 di angka Rp2 triliun,” jelasnya.
Firman menympaikan ada beberapa inovasi dan strategi dilakukan Pemkot Makassar melalui Bapenda. Seperti hadirnya aplikasi ”Pakinta” (Pajak Terintegrasi dan Terdigitalisasi) memudahkan wajib pajak melakukan pembayaran pajak. Selain program unggulan di dalamnya seperti, SPTPD online, pemutakhiran data dengan PBB, alat perekam transaksi berbasis doorprise serta penguatan ekosistem non tunai. Salah satu langkah dengan cara memberdayakan potensi kinerja RT/RW membantu mendata potensi pajak baru di wilayahnya masing-masing. ”Semua tim turun lapangan. RT/RW Kami ikut turun mendata dan mengimbau serta mengedukasi wajib pajak agar senantiasa membayar pajaknya tepat waktu dan tepat jumlah. Yang menunggak juga terus diingatkan lagi,” terangnya. (pas)