FORUMKEADILANBali.com – Bhakti panganyar serangkaian Karya Padususan Agung dan Ngenteg Linggih di Pura Agung Jagatnatha Denpasar kembali menghadirkan hiburan bagi masyarakat menampilkan garapan Topeng Kolosal dibawakan Paguyuban Seniman Kota Denpasar berjudul Chandra Bairawa di Jaba Pura Agung Jagatnatha Denpasar, Rabu (20/11).
Kordinator Pementasan I Putu Adi Sujana menjelaskan cerita Chandra Bhairawa barawal dari Raja Yudistira sudah resmi bertahta di Kerajaan Astina Pura. Yudistira melaksanakan pemerintahan dengan paham siwa yang senantiasa mengaplikasikan ajaran siwa dalam memimpin kerajaan.
Sementara di Kerajaan Dewangkara dengan Rajanya bernama Chancra Bhairawa menganut paham Budha. Pengamalan ajaran agama lebih kepada meningkatkan aktualisasi diri yang memiliki sedikit perbedaan dengan paham siwa. Akibat perbedaan ini, akhirnya Dewa Siwa turun memediasi keduanya. ”Adanya paham siwa berdasarkan karma sandiyasa dan Budha yang berdasarkan yoga sandiyasa harus dilaksanakan secara seimbang menuju Moksatram Jagadhita,” ujarnya.
Kabid Keseian Dinas Kebudayaan Kota Denpasar I Wayan Narta selaku Panitia Bidang Walen mengatakan selama bhakti panganyar Karya di Pura Agung Jagatnatha turut digelar berbagai wewalen. Hal ini memberikan hiburan bagi masyarakat yang tangkil. ”Wewalen ini dilaksanakan untuk menambah khidmat upacara dan ngeramen, serta selain itu sebagai hiburan bagi pemedek yang tangkil,” ujarnya. (pas)