• Bunda PAUD Provinsi Bali Gelar Program Menyapa Lewat Mendongeng dan Bernyanyi Secara Offline

    FORUM Keadilan Bali – Bunda PAUD Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster menggelar kegiatan menyapa, mendongeng, bernyanyi dan bermain dilaksanakan secara offline di Gedung Jayasabha, Rabu (7/9).

    Acara ini menjadi istimewa karena menghadirkan Made Taro, pengasuh Sanggar Kukuruyuk yang konsen pelestarian permainan tradisional anak-anak. Selain digelar secara offline, kegiatan ini juga diikuti secara online Bunda PAUD Kabupaten/Kota se-Bali, Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) dan Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI) dengan menyertakan anak PAUD serta Taman Kanak-kanak.

    Ny. Putri Koster mampu menciptakan suasana interaktif dengan anak PAUD dan TK sehingga webiner tak terkesan kaku. Menggunakan bahasa dan pendekatan yang tepat, anak-anak antusias menjawab sapaan perempuan yang akrab disapa Bunda Putri itu. 

    Anak-anak yang mengikuti kegiatan itu, Bunda Putri memperkenalkan sosok Made Taro.  ”Dulu Ibu dilatih oleh beliau. Ibu banyak belajar menyanyi dan seni teater di sanggar beliau,” ucapnya seraya menyampaikan rasa syukur karena Made Taro tetap sehat di usianya sudah melewati 80 tahun.

    Ny. Putri Koster mengungkapkan salah satu momen paling diingatnya saat  ikut pertunjukan teater membawakan cerita kura-kura. Pengalaman yang diperolehnya itu membawa dampak besar bagi perjalanan hidupnya kemudian dikenal sebagai seniman multi talenta.

    Ny. Putri Koster menyinggung pentingnya aktivitas mendongeng bagian dari penanaman karakter pada anak usia dini. Terbiasa mendengarkan cerita sejak dini, akan menjadi modal pengembangan kemampuan komunikasi anak. ”Waktu kecil anak-anak terbiasa mendengarkan cerita, suatu saat mereka akan mampu bercerita ke orang lain, terlatih untuk berbicara dengan baik,” ujarnya.

    Pendamping orang nomor satu di Pemprov Bali ini mengajak anak-anak mengembangkan potensi yang dimiliki tanpa mengesampingkan pendidikan formal. Mengingat pentingnya seni dalam pembentukan karakter, ia mengajak Bunda PAUD kabupaten/kota aktif melakukan kegiatan dapat menjadi media mengasah bakat seni dan budaya anak-anak di wilayah masing-masing. Setelah beberapa kali menggelar kegiatan webinar, Ny. Putri Koster berencana melaksanakan road show ke kabupaten/kota dalam rangkaian Bunda PAUD Menyapa.

    Perempuan yang juga menjabat sebagai Ketua Dekranasda Bali ini mengingatkan orang tua merangkul dan menyentuh anak-anak mereka dengan kasih sayang. Sebaliknya, orang tua tahu kapan harus bertindak tegas pada anak-anak. Kalau anak terus disanjung, mereka akan jadi lembek. ”Ini penting untuk dipahami karena pola asuh akan sangat berpengaruh pada pembentukan karakter anak saat mereka beranjak dewasa,’’ ucapnya.

    Ny. Putri Koster mengingatkan agar orang tua mengawasi anak-anak penggunaan gadget. Jangan sampai anak-anak dijajah oleh gadget karena dampak negatifnya banyak. Anak-anak akan cenderung individualis dan fisiknya lembek. ”Melandainya pandemi Covid-19, anak-anak diharapkan lebih banyak diajak melakukan kegiatan secara bersama-sama,’’ paparnya.  

    Sementara itu, Made Taro mengutarakan kekhawatirannya terhadap gejala interaksi orang tua dan anak sudah tidak sehat. ”Kita lihat di medsos, ada orang tua menyiksa anak. Sebaliknya tidak sedikit anak yang durhaka dan memperlakukan orang tua dengan tidak baik,” urainya.

    Menyikapi situasi ini, sebagai orang konsen dengan pendidikan karakter anak, ia menyambut baik kegiatan webinar Bunda PAUD digagas Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Koster. Ia beralasan, sosok bunda sangat lekat dengan kehidupan anak-anak. ”Yang nyambung dengan anak-anak adalah bunda,” ungkapnya.

    Ia mengingatkan Bunda PAUD menggunakan pendekatan yang tepat kepada anak-anak. Made Taro menyebut, kegiatan menyanyi, mendongeng dan bermain masih sangat relevan diterapkan dalam menanamkan karakter yang baik pada anak. ”Jangan anggap remeh kegiatan seperti menyanyi, bermain dan mendongeng,” ungkapnya.

    Melalui aktivitas digemari anak-anak itu, lanjut taro, orang tua bisa menyisipkan pesan-pesan moral seperti kejujuran, rasa percaya diri, kebersamaan, menghargai orang lain dan semangat demokrasi. Selain sarat pesan moral, permainan tradisional juga melatih gerak motorik anak sehingga fisiknya bisa berkembang dengan baik. Ia mencontohkan permainan tradisional meong-meong yang menuntut seluruh peserta terus bergerak.

    Webinar Bunda PAUD Menyapa lebih banyak diisi dengan kegiatan menyanyi yang diiringi gamelan rindik Made Taro. Kolaborasi apik Ny. Putri Koster dan Made Taro berhasil menghidupkan suasana sehingga anak-anak sangat antusias mengikuti webinar.