• Bupati Badung Apresiasi Semangat Warga Banjar Kerta, Petang Gelar Karya Atma Wedana

    FORUM Keadilan Bali – Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta memberikan apresiasi dan dukungan atas semangat ditunjukkan krama Banjar Kerta, Kecamatan Petang dalam melaksanakan Karya Atma Wedana Kinembulan.

    ”Saya berharap masyarakat Banjar Kerta bersatu. Dengan bersatu maka setengah perjuangan sudah berhasil, seperti saat pelaksanaan Karya Atma Wedana Kinembulan dilaksanakan bersama sebagai wujud dharmaning leluhur,” kata Bupati Giri Prasta saat hadir memberikan sambutan di tengah-tengah masyarakat Banjar Adat Kerta, Senin (24/10).

    Turut hadir mendampingi Bupati, anggota DPRD Bali Nyoman Laka, anggota DPRD Badung I Gusti Lanang Umbara, I Gusti Agung Inda Trimafo Yuda, Camat Petang AA Raka Sukaeling, unsur Tripika Kecamatan Petang, Perbekel Petang, Bendesa Adat Kerta serta tokoh masyarakat setempat. Pada kesempatan tersebut, Bupati Badung menyerahkan dana aci Rp250 juta dan secara pribadi memberi bantuan dana Rp25 juta.

    Bupati Giri Prasta mengajak semeton semua berpedoman dengan ajaran Agama Hindu berlandaskan Dharmaning Leluhur, Dharmaning Agama dan Dharmaning Negara. Karya ini merupakan karya utama dan telah sesuai sastra serta ajaran Agama Hindu. Karya ini disebut Mamukur Kinembulan. Mamukur artinya nyekah dan Kinembulan artinya bersama atau secara gotong royong. ”Kami harapkan rasa gotong royong dan persatuan krama Banjar Kerta Petang tetap dijaga demi kemajuan pembangunan di desa adat yang akan diwariskan kepada generasi penerus,” harapnya.

    Lebih lanjut Giri Prasta menyampaikan, pentingnya Karya Atma Wedana Kinembulan karena upacara Atma Wedana dan sarwa prakerti merupakan sebuah sarana upacara menyucikan atma sehingga menjadi Dewa Hyang Guru dan melinggih di merajan rong tiga. Banyak rangkaian dari upacara nyekah patut dilaksanakan krama, mulai dari ngangget daun beringin, murwa daksina, maprelina puspa, meajar-ajar dan terakhir mamitang ke Pura Dalem dan ngelinggihang di masing-masing merajan. Pelaksanaan upacara ini harus menjalankan Panca Suara, yaitu Ida Sulinggih mepuja suara genta, mamutru/ngwacen Lontar Atma Prasangsa, sesolahan Topeng Sidakarya, sesolahan Wayang Lemah, dan kidung/pesantian. Prosesi meajar-ajar ada disebut Catur Loka Pala. Terakhir dan utama saat ngelinggihang disebut Dewa Pratista bermakna menyatukan bumi dengan langit dengan konsep padu muka. Prosesi ngelinggihang disebut Dewa Pratista ini berdasarkan Lontar Panglukuning Dasa Aksara dan Lontar Panglukuning Panca Aksara Pari Kandaning Parahyangan. ”Saya harapkan semua prosesi upacara dapat diikuti semua keluarga sebagai tanggungjawab serta wujud bhakti kita kepada leluhur yang diupacarai,” pintanya.

    Sementara Manggala Karya I Gusti Ngurah Anom yang juga Kelian Adat Kerta menyampaikan banyak terimakasih atas kehadiran Bapak Bupati Badung bersama undangan lainnya. Pelaksanaan upakara Atma Wedana Kinembulan dan Manusa Yadnya Banjar Adat Kerta, Desa Adat Kerta diikuti 14 sawa, mapandes (potong gigi) 26 orang, mapetik 17 orang.

    Dia menjelaskan, rangkaian karya dimulai tanggal 10 Oktober 2022 Soma Wage Dukut Matur matur piuning di merajan masing-masing, macaru dan nyukat genah suci serta terakhir 26 Oktober 2022 Buda Kliwon Sinta meajar-ajar di Pura Goa Lawah.