• Bupati Badung Serahkan Dana Pemkab Badung Rp 400 Juta Saat Karya Pitra Yadnya Desa Adat Legian

    FORUM Keadilan Bali – Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menyerahkan bantuan dana pribadi  Rp30 juta, bantuan dana Pemkab Badung Rp400 juta sekaligus menyerahkan dana hibah Karya Ngenteg Linggih Banjar Pekandelan Legian Tengah Rp225 juta saat menghadiri Karya Pitra Yadnya Atiwa-tiwa dan Atma Wedana Ngaben Massal krama Desa Adat Legian, di Jaba Pura Dalem Desa Adat Legian, Kecamatan Kuta, Jumat (13/10).

    Sebagai wujud komitmen Pemerintah Kabupaten Badung melestarikan adat agama tradisi seni dan budaya bentuk motivasi dan perhatian.

    Bupati Giri Prasta menyampaikan rasa syukur karena dapat hadir sekaligus mendoakan pelaksanaan upacara Atiwa-tiwa dan Atma Wedana Desa Adat Legian berjalan lancar sesuai tatanan yang ada sebagai wujud bhakti atau penghormatan terhadap para leluhur. ”Saya merasa bersyukur dapat hadir dan ikut mendoakan agar Karya Pitra Yadnya dan Atma Wedana di Desa Adat Legian berjalan lancar dan labda karya. Terlebih upacara Atma Wedana wujud penghormatan atau rasa bhakti terhadap leluhur,” ujarnya.

    Dia mengajak krama selalu berlandaskan Tri Hita Karana atau tiga penyebab kebahagiaan dan semua harus berpedoman dengan ajaran Agama Hindu berlandaskan Dharmaning Leluhur, Dharmaning Agama dan Dharmaning Negara. Dharmaning Leluhur mengingatkan selalu ingat kepada leluhur. Dharmaning Agama mengingatkan selalu ingat kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan sradha bhakti dalam semua kegiatan. Dharmaning Negara mengingatkan berperan aktif mendukung program pemerintah dan pembangunan. ”Pemerintah selalu mengayomi saling bersinergi berjalan bersama dalam kemajuan dan kesejahteraan masyarakatnya seraya berharap rangkaian karya dapat berjalan lancar labda karya sida sidaning don,” ucap Bupati Giri Prasta.

    Sementara Prawartaka Karya I Nyoman Sumanata menyampaikan terima kasih kepada Bapak Bupati Giri Prasta sudah berkenan hadir dalam pelaksanaan karya Pitra Yadnya Atiwa-tiwa dan Atma Wedana Desa Adat Legian. Karya ini dilaksanakan setiap lima tahun sekali dan karya kelima kali dilaksanakan. “Karya ini untuk meringankan beban krama terkait biaya. Jika melaksanakan karya ngaben di masing-masing akan banyak menghabiskan biaya. Karya atiwa-tiwa dan atma wedana ini diikuti ngaben 111 sawa, 165 sekah, ngelangkir 43 dan dua ngelungah serta masing-masing sawa dikenakan urunan Rp 3 juta,” jelasnya.