FORUM Keadilan Bali – Komitmen Pemerintah Kabupaten Badung dalam melestarikan seni, tradisi dan budaya, bertepatan dengan Purnama Sasih Ketiga, Sabtu (10/9), Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta didampingi Sekda Adi Arnawa menghadiri Abhiseka Ratu I Gusti Ngurah Agung Watusila sekaligus penandatanganan prasasti di Puri Ngurah Sibangkaja.
Upacara ini menetapkan Gusti Agung Ngurah Watusila bersama sang istri Anak Agung Mas Alit dan Jro Nyoman Pang Kaja sebagai Abhiseka Ratu di Puri Ngurah Sibangkaja. Upacara tersebut dirangkaikan pengukuhan panglingsir Puri Lanang Sibangkaja, yakni I Gusti Agung Gde Oka bersama sang istri Anak Agung Ayu Rukmasari. Upacara ini sesuai petunjuk dari para penglingsir puri yang telah dijalankan selama sebelas kali.
Turut hadir anggota DPRD Bali I Bagus Alit Sucipta, Camat Abiansemal Ida Bagus Putu Mas Arimbawa, Kadis PMA Provinsi Bali I Gusti Agung Ketut Kartika, prawartaka karya Ida Bagus Suwana jajaran pelingsir puri se-Bali dan undangan lainnya.
Bupati Giri Prasta menyampaikan, sebagai pemimpin Pemerintah Kabupaten Badung sepenuhnya mendukung upacara Nyatur lan Abhiseka Ratu Medasar Tawur Manca Sanak Madya. ”Saya berkomitmen tahun 2023 Puri Ngurah Sibangkaja harus dibantu karena Karya Nyatur lan Abhiseka Ratu merupakan upacara sakral yang ada di Pulau Bali,” ujarnya.
Bupati Giri Prasta menyatakan bangga dan mendukung upakara seperti ini. Menurutnya upakara ini merupakan contoh mengembalikan wed untengnya Bali. ”Ini baru pertama kali puri di wilayah Kabupaten Badung melaksanakan upakara Abhiseka Ratu. Pemerintah Kabupaten Badung selalu mengedepankan dan tidak melupakan sejarah (jas merah). Ini merupakan bagian dari untuk melestarikan adat, agama, tradisi, seni dan budaya,” imbuhnya.
Bupati Giri Prasta pada kesempatan tersebut menyerahkan bantuan hibah Pemkab Badung Rp 100 juta dan bantuan pribadi Rp 25 juta.
Sementara itu, Prawartaka Karya Ida Bagus Suwana menyampaikan terima kasih kepada Bupati Badung dan undangan lainnya telah berkesempatan hadir.
Dia menjelaskan upacara Abiseka Ratu di Puri Ngurah Sibangkaja merupakan tradisi turun temurun. I Gusti Agung Ngurah Watusila merupakan Raja XII yang di Abhiseka Ratu. Persiapan dari kegiatan ini telah dilaksanakan sejak 4 bulan lalu. ”Karya ini dilaksanakan untuk mengikuti jejak para penglingsir puri, para leluhur yang telah mendahului,” jelasnya.