FORUM Keadilan Bali – Bertepatan rahina Redite Umanis, Minggu (28/8), Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta selaku Ketua MGPSSR Provinsi Bali menghadiri karya Atiwa-tiwa lan Atma Wedana Pratisantana Arya Kanuruhan di Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem.
Turut hadir mendampingi Prawartaka Karya I Ketut Suba, Penyarikan I Ketut De Sujana, dan tokoh masyarakat lainnya. Sebagai bentuk motivasi dan perhatian dari Ketua MGPSSR Provinsi Bali, Bupati Giri Prasta menyerahkan bantuan pribadi Rp30 juta. Karya ini diikuti 181 sawa, ngelungah 270, ngerorasin 205, dan mapandes (potong gigi) 310 orang.
Bupati Giri Prasta menyampaikan apresiasi dan dukungan atas semangat persatuan telah ditunjukkan dan mendukung sekaligus berharap upacara ini berjalan lancar dan baik. Diharapkan krama yang memiliki sawa agar betul-betul mengikuti jalannya upacara, mulai dari awal hingga ngelinggihang di Merajan harus didasari hati tulus ikhlas. Pelaksanaan karya (upacara) atiwa-tiwa, atma wedana dan sawa prakerti ini, beberapa hal patut dipahami. Mulai dari murwa daksina dengan menggunakan sapi gading atau sapi selem batu akan menghantarkan atma menuju surga. ”Saya berharap rangkaian upacara yadnya berjalan lancar labda karya, sida sidaning don,” ujarnya.
Giri Prasta mengatakan semua harus berpedoman ajaran Agama Hindu berlandaskan Dharmaning Leluhur, Dharmaning Agama dan Dharmaning Negara. Dharmaning Leluhur mengingatkan paiketan selalu ingat kepada leluhur. Dharmaning Agama mengingatkan paiketan selalu ingat kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa dengan srada bhakti semua kegiatan. Dengan dilaksanakan Dharmaning Leluhur, diharapkan bisa mempererat persaudaraan dan persatuan pasemetonan yang ada agar tidak terpecah belah,’’ ucapnya.
Sementara itu, Prawartaka Karya I Ketut Suba mengucapkan banyak terimakasih atas kehadiran Bapak Bupati Badung Giri Prasta bersama undangan lainnya dalam upacara Atiwa-tiwa lan Atma Wedana Pratisantana Arya Kanuruhan Kecamatan Kubu. ”Kami memohon maaf bila ada kekurangan menyambut Bapak Bupati bersama undangan. Karya atiwa-tiwa lan Atma Wedana Pratisantana Arya Kanuruhan ini sudah berjalan ketiga kali. Tahun ini berlangsung selama kurang lebih 5 bulan.