FORUM Keadilan Bali – Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menghadiri Karya Pitra Yadnya Atiwa-tiwa dan Atma Wedana massal Banjar Adat Tohpati, Desa Adat Kutaraga, Desa Bongkasa, Kecamatan Abiansemal, di Wantilan Pura Dalem Gede Br. Tohpati, Selasa (20/9).
Hadir anggota DPRD Provinsi Bali I Bagus Alit Sucipta, anggota DPRD Badung I Nyoman Dirgayusa, Made Ponda Wirawan, Nyoman Gede Wiradana, Ni Luh Putu Sekarini dan Ni Luh Kadek Suastiari, Kadis Kebudayaan I Gde Eka Sudarwitha, Camat Abiansemal IB Putu Mas Arimbawa, Perbekel Bongkasa serta Bendesa Adat se-Bongkasa. Sebagai wujud dukungan pemerintah atas pelaksanaan karya tersebut, Bupati menyerahkan dana aci Rp200 juta dan secara pribadi Bupati mapunia Rp20 juta serta I Bagus Alit Sucipta Rp5 juta diterima Kelian Banjar Adat Tohpati I Made Kacung selaku Ketua Panitia.
Bupati Giri Prasta menyampaikan apresiasi atas suksesnya karya ngaben, nyekah dan manusa yadnya digelar krama Br. Tohpati. Menurutnya karya dilaksanakan merupakan karya utama dan sesuai sastra serta ajaran agama Hindu. “Karya ini disebut dengan mamukur kinembulan. Memukur artinya nyekah dan kinembulan artinya bersama atau secara gotong royong,” kata Bupati Giri Prasta.
Bupati Giri Prasta berharap rasa gotong royong dan persatuan krama Br. Tohpati tetap dijaga demi kemajuan pembangunan di Br. Tohpati yang akan diwariskan kepada generasi penerus.
Bupati Giri Prasta menyampaikan, tahapan upacara memukur, mulai dari ngangget don bingin, murwa daksina, meajar-ajar dan ngelinggihang puspa. Menurutnya, semua tahapan tersebut penting, namun paling penting saat ngelinggihang puspa di merajan rong tiga.
Bupati Giri Prasta mengungkapkan saat ngelinggihang puspa merupakan proses menyatukan bumi dengan langit. Dengan konsep padu muka, bila rong tiga menghadap ke barat, puspa lanang dengan betaranya Brahma melinggih di rong sebelah selatan (kiri). Puspa istri bhataranya Wisnu melinggih di rong sebelah utara (kanan) dan di tengah-tengah Siwa Guru. ”Prosesi ngelinggihang disebut Dewa Pratista berdasarkan Lontar Panglukuning Dasa Aksara dan Lontar Panglukuning Panca Aksara Pari Kandaning Parhyangan,’’ jelasnya.
Sementara Kelian Banjar Adat Tohpati I Made Kacung selaku ketua panitia menyampaikan terimakasih kehadiran Bupati Badung dan anggota DPRD Bali dan Badung mendukung sekaligus mendoakan karya yang digelar krama Banjar Adat Tohpati. ”Kami atas nama krama Br. Tohpati mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bupati dan anggota DPRD telah memberikan bantuan dana sehingga karya ini dapat terlaksana sesuai harapan,” ucapnya.
Dia menjelaskan pelaksanaan karya atiwa-tiwa dan atma wedana menjadi kesepakatan krama banjar. Pelaksanaan karya dimulai sejak 17 Agustus lalu dengan upacara matur piuning, dan nancep panggungan. Puncak Karya dilaksanakan Senin (19/9). ”Krama mengikuti upacara nyekah 26 sawa, ngaben 23, sangge 1, ngelungah 25, ngelangkir 1, warak bang 4, metatah 23 orang dan mapetik 27 orang,” paparnya.