FORUM Keadilan Bali – Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menghadiri Karya Dewa Yadnya, Ngenteg Linggih, Melaspas dan Mendem Pedagingan di Pura Dadia Bendesa Manik Mas, Desa Adat Bon, Desa Belok Sidan, Kecamatan Petang Badung, Senin (19/9).
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Giri Prasta didampingi Perwakilan Dinas Kebudayaan Badung IB Munika, Camat Petang AA Ngurah Raka Sukaeling, Perbekel Desa Belok Sidan I Made Rumawan, serta tokoh masyarakat setempat. Bupati Giri Prasta menyerahkan bantuan dana aci dari Pemkab Badung Rp10 juta dan pribadi membantu Rp15 juta.
Bupati Giri Prasta, mengucapkan rasa syukur kehadapan Ida Hyang Widhi Wasa dan Ida Betara Betari yang berstana di Pura Dadia Bendesa Manik Mas Desa Adat Bon. Semoga semua diberikan keselamatan dan kerahayuan serta pelaksanaan upacara piodalan seperti sekarang ini dapat berjalan lancar. ”Mari kita ngastiti bhakti semoga Ida Betara memberikan jalan dan anugerah yang baik bagi masyarakat pengempon Pura Dadia Bendesa Manik Mas dalam melaksanakan upacara pujawali,’’ ucapnya.
Bupati Giri Prasta mengungkapkan, pelaksanaan pujawali ini dapat dikatakan puja itu dilaksanakan oleh Sulinggih bersama pamangku dan walinya dilaksanakan welaka, ada seka gong, pasantian, Topeng Sidakarya. Ini wujud sebagai krama dalam menjalankan swadharmaning agama serta dharmaning leluhur. ”Kami mengajak pengempon pura dadia ini selalu bersatu dalam melaksanakan kegiatan di pura maupun di masyarakat, agar apa yang dilaksanakan bisa berjalan dengan baik dan lancar sesuai yang diharapkan,” ujarnya.
Sementara Manggala Karya Wayan Dasta mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Bupati Badung beserta undangan sudah bersedia hadir di tengah-tengah pengempon Pura Dadia Bendesa Manik Mas Desa Adat Bon.
Dijelaskan, pengempon Pura Dadia Bendesa Manik Mas Desa Adat Bon berjumlah 14 KK. Pembangunan pura ini berkat bantuan dari Bapak Bupati Badung. Kalau Beliau tidak membantu, sudah pasti pura ini tidak bisa bagus secara keseluruhan. Program Bapak Bupati menyentuh masyarakat membantu perbaikan pura-pura yang ada di desa adat termasuk pura dadia. ”Dari sana kami membentuk panitia mengajukan proposal perbaikan pura, dan akhirnya kami diberikan dana hibah oleh Bapak Bupati. Jadi kami bisa memperbaiki pura ini secara menyeluruh,” ungkapnya.
Dasta menambahkan upacara dimulai dari tanggal 5 September dan puncak piodalan tanggal 21 September 2022. Pada 23 nyegara gunung dan 24 September panyineban upacara karya ini.