FORUMKeadilanbali.com – Bupati Badung Nyoman Giri Prasta menerima audiensi 53 Perbekel dan beberapa Bendesa Adat se-Kabupaten Klungkung di Rumah Jabatan Bupati Puspem Badung, Selasa (16/4).
Audiensi ini merupakan wujud aspirasi Perbekel dan beberapa Bendesa Adat se-Klungkung ingin meminta petunjuk dan arahan terkait permohonan bantuan keuangan kepada Bupati Giri Prasta/Pemerintah Kabupaten Badung agar pemerintah desa, dinas dan adat di Kabupaten Klungkung bisa meningkatkan program pembangunan di wilayahnya masing-masing.
Bupati Giri Prasta mengatakan berdasarkan aspek filosofis sosiologis dan yuridis, Pemerintah Kabupaten Badung diperkenankan memberikan bantuan keuangan kepada pemerintah desa di Kabupaten Klungkung. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Hibah adalah pemberian uang/barang atau jasa dari pemerintah daerah kepada pemerintah atau pemerintah daerah lainnya, perusahaan daerah, masyarakat dan organisasi kemasyarakatan secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat. Selain tidak terus menerus untuk mendukung terselenggaranya fungsi pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan, rasionalitas, dan manfaat untuk masyarakat. ”Bagi saya yadnya tertinggi itu ketika kita bermanfaat bagi orang lain. Di Bali banyak orang pintar dan orang berani tapi sedikit orang yang bares (dermawan),” ujar Giri Prasta.
Bupati Giri Prasta turut meng-acc proposal permohonan bantuan dana karya Panyegjeg Jagat Pura Kentel Gumi Rp2.8 miliar dan proposal permohonan bantuan dana Karya dan Ngayum Sesuhunan Desa Adat Dawan Rp1.8 miliar. Secara pribadi memberikan bantuan dana Rp50 juta untuk kegiatan operasional Forum Perbekel Kabupaten Klungkung.
Bupati Giri Prasta menyatakan mendorong pemerataan pembangunan di seluruh desa dinas maupun adat di Klungkung, dibutuhkan strategi berbeda disesuaikan dengan karakteristik masing-masing wilayah. Disamping perlu pendekatan yang tepat merancang strategi dan intervensi spesifik dengan melihat akar permasalahan di masing-masing daerah. Strategi yang spesifik berupa collaborative governance diperlukan untuk merespon kondisi tersebut. ”Camat selaku kepala wilayah harus berkomunikasi bersinergi dengan pemerintah desa. Dengan kompak bersatu dipastikan pembangunan lancar. Semakin banyak kita ajak bekerja semakin ringan beban pembangunan yang kita pikul,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Forum Perbekel Kabupaten Klungkung Kadek Sudarmawa bersama Bendesa Adat Tusan Ngakan Putu Gede Bawa selaku panitia Karya Penyegjeg Jagat Pura Kentel Gumi menyampaikan terima kasih kepada Bupati Giri Prasta karena telah menyediakan waktu untuk menerima audiensi 53 Perbekel dan beberapa Bendesa Adat yang ada di Kabupaten Klungkung. ”Terima kasih Pak Bupati Giri Prasta karena masyarakat Klungkung telah banyak mendapatkan bantuan dari Badung. Kami audiensi berdasarkan aspirasi teman-teman Perbekel ingin meminta petunjuk dan arahan terkait permohonan bantuan keuangan dari Pemerintah Kabupaten Badung agar bisa meningkatkan pembangunan di desa. Karena APBDes di Klungkung saat ini maksimal Rp2,2 miliar,” ujar Sudarmawa. (pas)