FORUM Keadilan Bali – Kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) beberapa bulan terakhir cendrung meningkat pertengahan musim penghujan Januari ini. Bahkan diprediksi turun Februari hingga penghujung tahun 2023.
Kepala Puskemas I Denpasar Timur dokter IGA Mirah Herawati, Sabtu (21/1) mengatakan penanganan DBD peran serta masyarakat menekan kasus ini sangat menentukan. Karena itu, Puskesmas I Denpasar Timur gencar melaksanakan program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan cara 3M plus terus dilakukan berkesinambugan. Hal ini disampaikan.
Menurutnya, kegiatan PNS dilakukan secara bergiliran di setiap banjar, dan kali ini dilaksanakan Banjar Kayumas Kelod, Pagan Tengah, Sebudi, Sima dan Sumerta. Kegiatan ini langsung dilakukan tim dari Puskesmas I Denpasar Timur dan tim Jumantik setiap banjar.
Pelaksanaan program PSN sekaligus melakukan sosialisasi terkait menguras tempat penampungan air, membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air. Seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain. Menutup rapat tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air. Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular demam berdarah.
Dia menjelaskan 3M plus merupakan bentuk kegiatan pencegahan, seperti menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan. Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk. Menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk. Selain mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah, menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk.
Lebih lanjut dikatakan, PSN perlu ditingkatkan terutama musim penghujan dan pancaroba. Curah hujan meningkat dapat meningkatkan tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD, sehingga sering menimbulkan kejadian luar biasa (KLB), terutama saat musim penghujan.
Selain PSN 3M plus, katanya, menurunkan angka kematian dan kesakitan akibat DBD juru pemantau jentik melakukan pemantuan langsung ke rumah-rumah masyarakat setiap hari. Gerakan ini merupakan salah satu upaya preventif mencegah DBD,” ungkap Herawati. ”Kami harapkan langkah ini guna mencegah kasus DBD di Kota Denpasar dapat ditekan,’’ harapnya.
