FORUM Keadilan Bali – Meskipun kegiatan vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak sapi terus berjalan. Pemkab Badung melalui Dinas Pertanian dan Pangan bergerak cepat melakukan vaksinasi PMK pada babi.
Kadis Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Wayan Wijana, saat dikonfirmasi membenarkan vaksinasi PMK pada babi mulai dilaksanakan mulai di Desa Jagapati, Kecamatan Abiansemal, Senin (19/9). Hadir dalam kegiatan vaksinasi babi Perbekel Desa Jagapati I Wayan Sutarga, Ketua GUPBI Bali I Ketut Ari Suyasa didampingi Ketua GUPBI Badung Kadek Jaya bersama, tim vaksinasi dan mahasiswa FKH Unud.
Menurut Wijana, saat ini cakupan vaksinasi PMK pada sapi mencapai 58,26 persen. Namun vaksinasi pada babi penting dilakukan karena salah satu langkah pemerintah mencegah penyebaran virus PMK pada hewan ternak yang rentan PMK. Salah satunya babi. Upaya ini sebagai respon mulai dibukanya pengiriman babi keluar Bali untuk memberikan keyakinan kepada pembeli bahwa babi dari Bali ditangani dengan baik melalui penerapan biosecurity ketat termasuk vaksinasi.
Wijana mengungkapkan mendukung pelaksanaan vaksinasi babi sebanyak 40 petugas terdiri dari dokter hewan, mahasiswa FKH Unud dan relawan GUPBI diterjunkan melakukan vaksinasi menyasar populasi babi di Badung sebanyak 22.311 ekor tersebar di semua kecamatan.
Ketua GUPBI Bali Ketut Ari Suyasa maupun Perbekel Desa Jagapati I Wayan Sutarga menyambut baik langkah yang dilakukan Dinas Pertanian dan Pangan Badung. Selama ini peternak babi merasa waswas penyebaran PMK karena masih trauma kejadian penyakit ASF membunuh ribuan babi tahun 2020. Saat ini jumlah babi di Desa Jagapati sekitar 2.500 ekor dipelihara baik pengusaha peternakan maupun rumah tangga dalam skala kecil. ”Mengawali vaksinasi babi di Badung, petugas berhasil melakukan vaksinasi 1.235 ekor,’’ katanya.