FORUM Keadilan Bali – Sebagai wujud rasa cinta terhadap lingkungan dan alam semesta, bertepatan dengan hari Tumpek Krulut, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta meluncurkan Tempat Pengolahan Sampah-Reduce Reuse Recycle (TPS3R) Jayagiri Desa Carangsari, Kecamatan Petang, Sabtu (23/7).
Bupati Giri Prasta menyampaikan, komunikasi dan bersinergi semua stakeholder yang ada di Badung, baik DPRD, OPD terkait, perbekel hingga BPD Desa Carangsari akhirnya terwujud TPS3R Jayagiri. Di samping itu, ada support dari pihak ketiga seperti Ibu Kristin, Bapak Ronald bahkan dari luar negeri ada memberikan perhatian kepada yang ada di Badung, khususnya di Carangsari. ”Selaku pemerintah, infrastruktur yang ada di sini pasti kami lengkapi semua, termasuk kita akan koordinasikan tentang operasional pengerjaan disini. Prinsip kita semua Desa dan Kelurahan wajib memiliki TPS3R,” ujar Giri Prasta.
Bupati Giri Prasta mengungkapkan, penanganan sampah tidak bisa diselesaikan di desa, namun diselesaikan di TPS Terpadu yang dikelola Pemerintah Kabupaten Badung. Contoh penanganan sampah residu seperti pampers, velbed dan seterusnya pola yang bagus dan melihat sampah itu berkah dan sampah itu adalah rupiah. ”Prinsip sederhana kalau kita membuang sampah berarti kita memindahkan masalah ke orang lain. Kita harus mengolah sampah berbasis sumber. Karena sampah itu tanggung jawab kita bersama,” ucapnya.
Giri Prasta menelaskan pembangunan TPS3R akan berkontribusi positif dalam menyerap tenaga kerja di setiap desa/kelurahan. Kalau ada pemimpin yang mayoritas masyarakatnya keluar mencari pekerjaan, apalagi bekerja serabutan berarti pemimpin itu tidak bisa menciptakan lapangan pekerjaan. Dia selalu memberi edukasi kepada warga kita di Badung, bahkan sampai ke seka teruna. ”Kita harus membuka lapangan pekerjaan sendiri. Salah satu contoh dengan dibukanya TPS3R ini, paling tidak kita bisa merekrut pegawai 10 orang. Ini cara kerja kita melihat sampah itu berkah dan sampah itu adalah rupiah,” pungkasnya.
Sementara Ketua Umum ADUPI, Kristin Halim bersama Sustainable Director PT Mayora Ronald berharap, di luncurkannya TPS3R Jaya Giri menjadikan Desa Carangsari semakin bersih. Selain menarik minat wisatawan mengunjungi desa wisata tersebut. Terlebih saat ini pandemi Covid-19 berangsur melandai. Ini artinya akan mampu menghasilkan fungsi ekonomi dan sosial seperti yang dicita-citakan.
Dia menuturkan, pengolahan sampah bukan hanya kerja sosial, tapi meliat peluang cari duit melalui circular ekonomi. Gerakan circular ekonomi merupakan gerakan itu berputar sehingga menghasilkan nilai ekonomi bagi masyarakat dan banyak orang. ”Saya berharap gerakan ini tidak hanya ada di Desa Carangsari tapi juga bisa diikuti oleh desa-desa lain. Setiap desa akan mencari jalan sendiri,’’ ucapnya.
Ketua Panitia Ida Bagus Namarupa didampingi Perbekel Desa Carangsari Made Sudana melaporkan, tempat pembangunan TPS3R Jayagiri Desa Carangsari menggunakan lahan laba Pura Puseh Desa Adat Carangsari, sementara untuk mesin pengolahan sampahnya merupakan bantuan dari Bupati Badung Nyoman Giri Prasta. Lahan ini merupakan laba Pura Puseh Desa Carangsari secara turun temurun boleh diambil hasilnya oleh siapapun yang didaulat menjadi pemangku di pura Puseh Desa Carangsari. Kebetulan pemangku merelakan lahan ini berkoordinasi dengan kepala desa dan Bendesa Adat menyepakati tempat ini dipakai menjadi TPS3R Jaya Giri. ”Desa Wisata Carangsari sudah go nasional mendapatkan juara satu konten kreatif jadi TPS-nya harus bintang 5 bukan kaki 5,” ucapnya.
Turut hadir anggota DPRD Badung IGAA Inda Trimafo Yudha, Kepala DLHK Wayan Puja, Kadis Pariwisata Nyoman Rudiarta, Kabag Prokompim Setda Badung Made Suardita, Ketua Umum Asosiasi Daur Ulang Plastic Indonesia (ADUPI) Kristin Halim, Sustainable Director PT Mayora Ronald, Camat Petang, Perbekel, Kelian Adat dan Dinas serta tokoh masyarakat Desa Carangsari.