FORUM Keadilan Bali – Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali memastikan memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna jasa meski menghadapi cuaca ekstrem belakangan ini.
Berdasarkan prakiraan cuaca Stasiun Meteorologi Kelas-1 I Gusti Ngurah Rai Denpasar, terdapat cuaca ekstrem pada area Bali-Nusa Tenggara terhitung pada 23 Desember hingga akhir tahun 2022 karena Badai Siklon Tropis Ellie.
General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Handy Heryudhitiawan mengatakan kondisi cuaca ekstrem berpotensi menyebabkan keterlambatan penerbangan (delay), baik kedatangan maupun keberangkatan. Pelayanan tetap terjaga, salah satu upaya dilakukan bekerja sama dengan para stakeholders, salah satunya maskapai penerbangan agar dapat melakukan tindakan pendaratan di bandara lain (divert) menghindari holding cukup lama di ruang udara karena delay. ”Jika cuaca sudah membaik, pihak navigasi penerbangan yakni AirNav akan memberikan arahan untuk mendahulukan penerbangan yang akan mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali,” ujar Handy.
Handy menyampaikan Bandara Bali akan meningkatkan koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengantisipasi terjadinya cuaca buruk yang bisa berdampak langsung terhadap keselamatan penerbangan. ”Pelayanan kepada penumpang menjadi prioritas utama kami. Koordinasi kami dengan BMKG perlu ditingkatkan lagi mengantisipasi hal yang terjadi seperti hujan, angin kencang, dan jarak pandang rendah memungkinkan berdampak pada operasional penerbangan,” jelasnya.
Pada masa Posko Angkutan Udara Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, kata Handy, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali mencatat sebanyak 385 penerbangan dengan 55.161 penumpang domestik maupun internasional terjadi tepat Hari Natal pada 25 Desember lalu.
Sebagai informasi, terhitung mulai diterapkannya Posko Angkutan Udara Nataru pada 19-28 Desember 2022, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali telah melayani 566.567 penumpang dengan rata-rata melayani 56.657 penumpang per hari. Dari jumlah itu, 300.349 orang penumpang domestik dan 266.218 orang penumpang internasional. Periode yang sama terdapat 3.776 pergerakan pesawat, yakni 2.265 domestik dan 1.511 internasional. Kemudian terdapat 327 penambahan penerbangan dari Jakarta, Surabaya, Lombok, Singapura, dan Kuala Lumpur. ”Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali senantiasa memberikan kemudahan para pengguna jasa, seperti halnya menyediakan jalur khusus di area konter KKP dan Imigrasi (WNI, KITAS, KITAP, PMI, e-VOA), serta digitalisasi dokumen perjalanan dengan adanya penerapan Electronic Visa on Arrival (e-VOA), dan area Bea Cukai berupa penerapan Electronic Customs Declaration (e-ECD),” tutup Handy.