FORUM Keadilan Bali – Kota Denpasar kini memiliki enam desa wisata yang tersebar di empat wilayah kecamatan, yakni Desa Wisata Serangan, Desa Wisata Sanur Kaja, Desa Wisata Sanur Kauh, Desa Wisata Sanur, Desa Wisata Kesiman Kertalangu dan Desa Wisata Penatih.
Hal itu disampaikan Plt. Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar I Gusti Ayu Laxmy Saraswati, Rabu (30/8).
Laxmy Saraswati menjelaskan, Serangan baru saja mendapat juara III tingkat nasional masuk ke dalam Desa Wisata Rintisan. ”Rintisan itu dilihat dari higienis sanitasi seperti toilet, kunjungan, serta peran serta pemerintah terhadap desa wisata tersebut,” katanya.
Laxmy Saraswati menuturkan saat ini Serangan masuk dalam masterplan pembangunan kampung kuliner Serangan tahun 2024. Bahkan ia mengusulkan Rp 23 miliar untuk DAK pembangunan fisik. Sementara konsultan perencana akan diusulkan pada APBD Perubahan 2024. ”Tahun 2023 ini kami dapat bantuan CSR dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk pelatihan kampung kuliner tahap awal,” ujarnya.
Tahun 2024, kata Laxmy saraswati, selain DAK fisik, juga ada DAK non fisik berupa pelatihan pengelola, turis information center, dan digital marketing. Karena ada tiga hal yang dilakukan terhadap pengembangan Desa Wisata Serangan, pertama adalah managemen fisik berupa kontruksi kampung kuliner. Kedua, ada managemen SDM berupa peningkatan kapasitas building dan ketiga, managemen culture sosial untuk mempertahankan heritage dan pesona wisata. ”Heritage, salah satu kriterianya memiliki kawasan heritage di Pura Sakenan,” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Desa Wisata Serangan meraih predikat juara III nasional untuk kategori Desa Wisata Rintisan 2023. Pengumuman ini disampaikan pada puncak program Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Minggu (27/8).
Penghargaan tersebut diterima Lurah Serangan I Wayan Karma bersama Pokdarwis Desa Wisata Serangan I Wayan Sutarja Putra.
Dari 75 nominasi desa wisata, desa wisata terbaik diraih Desa Ketapanrame, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Disusul desa wisata terfavorit diraih Desa Cipta Karya Bengkayang, Kalimantan Tengah. Sedangkan Desa Wisata Serangan menjadi terbaik III di bawah dua desa wisata lainya yakni Desa Wisata Pulau Penyengat, Kota Tanjung Pinang, Kepulauan Riau dan Desa Wisata Pekunden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Lurah Serangan I Wayan Karma didamping Pokdarwis Desa Wisata Serangan I Wayan Sutarja Putra, mengaku bersyukur atas ditetapkannya Desa Serangan sebagai tiga besar Desa Wisata Terbaik Nasional untuk kategori desa wisata rintisan.
Karma menjelaskan penghargaan itu menjadi cambuk positif terus berusaha dan berbenah, sehingga Desa Wisata Serangan menjadi destinasi wisata mendunia. Selai itu, mampu memberikan kemanfaatan luas, terutama mendukung geliat pariwisata Denpasar, meningkatkan PAD serta mensejahterakan masyarakat sekitar melalui pengembangan UMKM. ”Semoga resmi menyandang status sebagai Desa Wisata Terbaik III Nasional kategori desa wisata rintisan, kedepan Desa Wisata Serangan terus maju dan memberikan kemanfaatan luas untuk kemajuan pariwisata dan kesejahteraan rakyat,” paparnya.
Menparekraf Sandiaga Uno menjelaskan, dalam perjalanan selama tiga tahun terakhir, muncul keyakinannya bahwa desa wisata di Indonesia sudah siap mendunia, meskipun tahun 2021 lalu program pengembangan desa wisata sempat diragukan karena situasi pandemi Covid-19. ”Ini bukan hanya program pemerintah, tetapi juga catatan perjalanan, selama tiga tahun terakhir membangkitkan ekonomi dari desa, bersama masyarakat desa semangatnya luar biasa,” kata Sandi Uno.
Menurutnya, tekad kuat dan semangat memajukan ekonomi menjadi latar belakang lahirnya program Anugerah Desa Wisata Indonesia. Program ini mendapat dukungan kepala daerah dan pemangku kepentingan desa wisata.
Dia menerangkan program Anugerah Desa Wisata Indonesia Tahun 2023 mengambil tema ”Dari Desa untuk Indonesia Bangkit, Pariwisata Berkelas Dunia”.