FORUM Keadilan Bali – Derasnya arus informasi dan pesatnya perkembangan transformasi digital di berbagai sektor, selain membawa manfaat cukup banyak, juga terdapat dampak negatif mesti diwaspadai.
”Perlu strategi dan upaya ekstra meminimalisir dampak negatif bagi kelompok rentan, perempuan, peserta didik dan tenaga pendidik dalam menghadapi transformasi digital,” jelas Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Kominfos) Kota Denpasar Dr. IB Alit Adhi Merta, S.STP., M.Si. di sela-sela memaparkan Strategi Pengembangan SDM Digital Pemerintah Kota Denpasar saat peluncuran Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) tahun 2022 digelar Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Kominfo RI di Jakarta, Selasa (20/12).
Perhelatan tersebut Kota Denpasar didaulat menjadi Kota Tertinggi dalam Survei IMDI menyasar 514 kabupaten/kota se-Indonesia karena dinilai mampu melakukan literasi digital kepada kelompok masyarakat. Sasaran khusus seperti kelompok rentan, perempuan, peserta dan tenaga pendidik.
Alit Adhi Merta didampingi Kabid Pengelolaan Komunikasi Publik Dewa Ngakan Ketut Rama Sanjaya, S.Kom., menyatakan, Dinas Kominfos secara berkelanjutan melakukan literasi digital ke sasaran khusus tersebut. ”Literasi digital menyasar peserta didik dan tenaga pendidik SMP se-Kota Denpasar, terutama digelar saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS),” ujarnya.
Dia mengatakan pihaknya rutin melakukan literasi digital menjangkau lansia dan kaum perempuan. Bahkan giat literasi digital juga menyasar karang taruna/seka teruna serta UMKM di desa/kelurahan. ”Secara berkelanjutan kita terus melakukan literasi digital, agar seluruh kalangan masyarakat dapat mengoptimalkan manfaat transformasi digital dan meminimalisir dampak negatifnya,” jelasnya.
Alit Adhi Merta berharap pemahaman digital yang baik, masyarakat Kota Denpasar akan mampu beraktivitas digital yang sehat, aman dan produktif serta membantu percepatan pemulihan pasca pandemi Covid-19. Gerakan besar ini tidak bisa dilakukan pemerintah semata. ”Spirit Vasudeva Kutumbhakam, spirit bergotong royong menjadi semangat pendorong pelaksanaan literasi digital menyasar berbagai kalangan, di tengah keterbatasan anggaran yang ada,” jelasnya.
Dalam aktivitas literasi digital, kata Alit Adhi merta, Dinas Kominfos menggandeng beragam stake holders diantaranya komunitas dan lembaga terkait untuk bergerak bersama. Antara lain Relawan Teknologi Informasi Komunikasi (RTIK) Provinsi Bali, Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) termasuk melibatkan komunitas pegiat media digital sehingga target sasaran bisa lebih luas dan menjangkau berbagai kalangan.
Selain menyasar masyarakat, lanjut dia, pengembangan kompetensi digital juga dilakukan kepada SDM aparatur pemerintah. ”Pemkot Denpasar berkolaborasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Balitbang SDM Kominfo serta pihak swasta telah melaksanakan diklat pengembangan kompetensi digital bagi aparatur Pemerintah Kota Denpasar. Karena pengembangan kompetensi digital SDM aparatur pemerintah mesti sejalan pengembangan kompetensi masyarakat,’’ paparnya.
Kadis Kominfos Gus Alit, sapaan akrabnya, menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada lembaga dan komunitas yang diajak berkolaborasi. Karena kolaborasi ini akan memberi manfaat lebih banyak kepada masyarakat. Berkat kolaborasi ini Kota Denpasar didapuk menjadi Kota Dengan Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) Terbaik tahun ini,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Puslitbang Aptika & IKP Kemkominfo RI, Said Mirza Pahlevi menyatakan Indeks Manusia Digital Indonesia upaya pengembangan masyarakat digital turut dimandatkan pada kesepakatan pemimpin negara G20 dalam G20 Bali Leaders’ Declaration. ”Indek Manusi Digital menjadi topik diskusi tingkat Menteri Ekonomi Digital Negara G20 dalam Chair’s Summary Digital Economy Ministers’ Meeting (DEMM) Presidensi G20 Indonesia tahun 2022 ini,” jelasnya.
Dia mengungapkan pengembangan literasi dan keterampilan digital perlu didorong, khususnya kelompok perempuan, kaum rentan, peserta didik, dan tenaga pendidik yang berorientasi pada pemulihan proses pembelajaran pasca pandemi Covid-19 dan konsep lifelong learning.
Ditambahkan IMD merupakan indeks mengukur tingkat kompetensi dan keterampilan masyarakat dalam penggunaan teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari maupun pekerjaannya. IMD bertujuan memberikan gambaran kondisi existing masyarakat digital Indonesia. Pengukuran IMD dilakukan pertama kali pada tahun 2022 dan dilaksanakan berbasis wilayah di 514 kota/kabupaten di seluruh Indonesia. Kegiatan ini menghadirkan secara luring kementerian dan lembaga terkait, sekretaris daerah dari 34 provinsi, wali kota/bupati daerah yang memiliki MoU dengan Balitbang SDM Kementerian Kominfo, serta para mitra Balitbang SDM Kementerian Kominfo.