• Didukung Warga Minang, Gubernur Koster Ajak IKMS Bali Lestarikan Warisan Kekayaan Budaya Leluhur

    FORUM Keadilan Bali – Gubernur Bali, Wayan Koster mengajak IKMS Bali memiliki soliditas dan rasa persaudaraan menjaga dan membangun Bali bersama-sama agar tetap terpelihara dengan baik, eksis, survive dari jaman ke jaman meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat di Provinsi Bali.

    Permintaan itu disampaikan Gubernur Bali Wayan Koster saat menghadiri Milad ke-59 Ikatan Keluarga Minang Saiyo (IKMS) Bali, Minggu (25/12).

    Ucapan Milad ke-59 IKMS ini disampaikan Gubernur Koster dihadapan Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Afriansyah Noor, Ketua IKMS Bali Hasrizal, dan seluruh masyarakat yang tergabung dalam IKMS Bali, di Gedung Serbaguna IKMS Bali.

    Kehadiran Gubernur Koster di IKMS Bali disambut hangat warga Minang. Karena warga Minang sudah lama mengenal sosok Wayan Koster. Sebelum terpilih menjadi Gubernur Bali, sering diundang IKMS, sampai Pilkada 2018, IKMS Bali mendukung penuh Wayan Koster untuk maju hingga terpilih menjadi Gubernur Bali periode 2018-2023. ”Sekarang  dalam posisi sebagai Gubernur Bali, saya harus mengayomi semua masyarakat,” kata Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini.

    Gubernur Koster tidak henti-hentinya mengajak IKMS Bali menjaga Bali dengan adat istiadat, tradisi, seni budaya, dan kearifan lokal seperti pepatah yang sering disampaikan IKMS bahwa, ”di mana bumi dipijak, di sana langit dijunjung’’. ”Saya kira mesti begitu kita di Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujarnya.

    Mantan anggota DPR RI 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan berpesan kepaa IKMS Bali melestarikan bahasa daerah, adat, tradisi, seni budaya, sampai busana adat Minang sebagai warisan kekayaan budaya leluhur di masing-masing daerah di Indonesia.

    Gubernur Koster menceritakan kepada Wakil Menteri Ketenagakerjaan, bahwa di Bali sekarang sudah menggunakan busana adat Bali setiap Kamis, Purnama, Tilem sesuai pelaksanaan Peraturan Gubernur Bali Nomor 79 Tahun 2018 tentang Hari Penggunaan Busana Adat Bali. Sebelumnya setiap Selasa menggunakan busana berbahan kain tenun Endek Bali sesuai pelaksanaan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 04 Tahun 2021 tentang Penggunaan kain tenun Endek Bali/kain tenun tradisional Bali.

    Dia menjelaskan sekarang kalau pertemuan di Bali tidak lagi menggunakan jas dan dasi. Tapi sudah menggunakan busana adat Bali dan Endek Bali. Begitu pula di acara Presidensi G20 saat menyambut kedatangan para kepala Negara selalu menggunakan Busana Adat Bali. ”Selain identitas budaya kita tampil, para perajin dan pelaku UKM-UMKM akan hidup, penenun kain tradisional kita pasti hidup dan berdampak terhadap ekonomi serta pelestarian budaya,’’ ujarnya.

    Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Afriansyah Noor merupakan warga Minang menyampaikan terimakasih kepada Gubernur Bali, Wayan Koster telah memperhatikan IKMS Bali. ”Saya berpesan kepada keluarga besar IKMS Bali agar bisa menempatkan diri, serta pandai menjaga hubungan baik dengan masyarakat Bali sesuai pepatah di Minang, ”Dimana Bumi Dipijak, Disana Langit Dijunjung”. ”Kepada keluarga besar IKMS Bali, Bapak Wayan Koster ini adalah pemimpin yang baik harus kita dukung kepemimpinannya menjadi Gubernur Bali,” ujar Wamen Ketenagakerjaan disambut tepuk tangan sembari memberikan apresiasi atas kinerja Gubernur Koster yang mampu memulihkan kembali pariwisata dan perekonomian Bali, karena berhasil mengatasi pandemi Covid-19 dengan baik.