FORUM Keadilan Bali – Berkat kinerja yang bagus di sektor pendidikan, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng berhasil meraih predikat kabupaten terbaik pengelola Program Indonesia Pintar. Predikat tersebut terungkap dalam acara Apresiasi Pengelola Program Indonesia Pintar (PIP) Terbaik Tahun 2021 yang berlangsung di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat pada Jumat, (17/6).
Prestasi tersebut diraih Disdikpora Buleleng setelah bersaing dengan seluruh kabupaten dan kota se-Indonesia. Di samping itu Disdikpora Provinsi Bali juga meraih predikat tersebut pada tingkat provinsi se-Indonesia.
Berbagi kiat prestasi, Kepala Disdikpora Buleleng Made Astika menjelaskan, predikat tersebut bisa diraih karena pihaknya memprioritaskan PIP kepada masyarakat kurang mampu. Bagi Astika, keakuratan data Pokok Pendidikan (Dapodik) merupakan faktor terpenting untuk memetakan keberadaan murid-murid yang orangtua atau walinya kurang mampu dari segi biaya pendidikan.
“Operator-operator yang bertugas di sana harus lebih intens bekerja, memastikan bahwa data-data yang ada di sama telah diverifikasi dan divalidasi oleh operator sehingga masuk dalam PIP,” tegasnya.
Tak hanya Dapodik, operator Sistem Informasi Indonesia Pintar (Sipintar) pada setiap satuan pendidikan Astika tekankan agar selalu di bawah pengawasan kepala sekolah. Hal itu bertujuan agar data Sipintar sinkron dengan Dapodik.
Selain itu, para kepala sekolah juga diminta untuk selalu memberikan informasi kepada para orang tua atau wali murid yang sudah terdaftar di PIP agar melakukan aktivasi pada bank yang menjadi penyalur dana PIP yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI).
“Kalau tanpa aktivasi, tentu dana ini tidak akan cair, mereka harus datang langsung ke BRI karena tidak bisa diwakilkan,” imbuhnya.
Kondisi topografi Kabupaten Buleleng yang nyegara gunung atau dikelilingi oleh pesisir dan pegunungan menjadi tantangan tersendiri bagi Disdikpora Buleleng untuk mengarahkan para orang tua atau wali murid melakukan aktivasi langsung ke BRI. Menanggulangi hal itu, Astika berkoordinasi dengan pihak BRI agar memberikan fasilitas khusus untuk mempermudah para orang tua atau wali murid melakukan aktivasi.
“Apakah dibuka loket khusus, ataupun datang ke sekolah di hari-hari tertentu, sehingga dana PIP ini bisa cair kepada yang bersangkutan,” terang Astika.
Alhasil, pihaknya berhasil menyalurkan PIP ke 36 ribu lebih murid di seluruh Kabupaten Buleleng pada tahun 2021 dengan nominal Rp445 ribu pertahun. Capaian itu membuat seluruh anggaran untuk PIP di Kabupaten Buleleng tuntas tersalurkan sesuai dengan jumlah penerima yang telah terdaftar.