• Dongkrak Kunjungan Wisman Tiongkok, Wagub Cok Ace Usul Penambahan ”Direct Flight’’

    FORUM Keadilan Bali – Menindaklanjuti kembalinya kunjungan wisatawan asal Tiongkok ke Bali, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) berharap jumlah penerbangan langsung (direct flight) dari Negeri Tirai Bambu ditambah.

    Penambahan direct flight diharapkan meliputi jumlah kota di Tiongkok sebagai titik keberangkatan dan maskapai yang melayani penerbangan langsung ke Bali. Permohonan itu disampaikannya kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Salahuddin Uno melalui acara ”The Weekly Brief with Sandi Uno’’ berlangsung secara virtual, Selasa (24/1).

    Wagub Cok Ace mengikuti acara dari Ruang Kerjanya di Kantor Wakil Gubernur Bali ingin direct flight ditambah bertahap. ”Kami sangat berharap direct flight dari 20 kota di Tiongkok dengan 15 maskapai bisa dikembalikan sebagaimana situasi normal sebelum pandemi,” harap Wagub Cok Ace seraya menjelaskanmengingat Tiongkok negara potensial pemasok wisman ke Bali.

    Wagub Cok Ace juga selaku Ketua BPD PHRI Bali menyampaikan apresiasi dan terimakasih setinggi-tingginya kepada jajaran Kemenparekraf atas langkah yang ditempuh, sehingga wisman Tiongkok bisa kembali datang ke Pulau Dewata. Ia turut mendampingi Gubernur Wayan Koster pada prosesi penyambutan di Bandara Ngurah Rai Sabtu (22/1), merasakan antusiasme luar biasa dari rombongan wisman Tiongkok menggunakan pesawat charter dari Kota Shenzhen. ”Kami menyaksikan hal yang luar biasa. Suasananya sangat berbeda jika dibandingkan saat kami melepas wisman Tiongkok terakhir pada 5 Pebruari 2020 menandai penutupan akses masuk karena situasi pandemi Covid-19,” tuturnya.

    Saat itu, kata Wagub Cok Ace, wisman Tiongkok dilepas menunjukkan rasa haru karena tak tahu kapan bisa kembali berkunjung ke Bali. Sebaliknya, kedatangan perdana pasca pandemi, wisman Tiongkok menunjukkan wajah sumringah ketika menginjakkan kaki di Bali.

    Guru Besar ISI Denpasar ini menjelaskan, ada beberapa faktor menyebabkan besarnya kecintaan warga Tiongkok terhadap Bali. Karena Bali dan China mempunyai kedekatan secara historis. Hal ini tercermin dari sejumlah peninggalan menjadi bukti sejarah akulturasi budaya Bali – Tiongkok sejak ribuan tahun lalu. ”Mereka sangat cinta dan sangat senang berkunjung ke Bali,” cetusnya.

    Selain itu, lanjutnya, faktor alam juga mendorong wisman Tiongkok memilih Bali sebagai objek wisata favorit. ”Negara mereka begitu luas sehingga mencari laut sangat jauh. Karena itu, mereka antusias berwisata ke Bali,” imbuhnya.

    Sementara itu, Menparekraf Sandiaga Uno menyampaikan kedatangan perdana wisman Tiongkok diangkat menjadi topik utama pada acara melibatkan wartawan dan stakeholder pariwisata. Harapannya penambahan direct flight meliputi jumlah kota dan penerbangan akan menjadi perhatian jajaran Kemenparekraf. Saat ini, pihaknya tengah menggarap tiga kota potensial yang menjadi kantong wisman Tiongkok yaitu Beijing, Shanghai dan Guangzhou.  Terkait jumlah penerbangan, Kemenparekraf melakukan pendekatan dengan maskapai di Indonesia dan Tiongkok.

    Sandiana Uno menambahkan, Tiongkok digarap serius karena merupakan salah satu pasar potensial pendongkrak jumlah kunjungan wisman ke Indonesia. Secara nasional, tahun ini pihaknya menargetkan 255.300 wisman Tiongkok. ”Selain Bali sebagai pintu utama, wisman asal Tiongkok kita harapkan mengunjungi destinasi lainnya di Indonesia seperti Manado,” harapnya.

    Sandiaga Uno menyampaikan informasi menarik terkait Bali menempati peringkat dua dan berhasil mengungguli London dan Paris versi travelers choice award for destination. ”Naik dua peringkat, karena tahun lalu Bali ada di posisi empat. Tahun ini Bali peringkat dua, peringkat pertama ditempati Dubai,” terangnya.

    Dia menuturkan capaian ini sangat membanggakan karena menjadi indikator penilaian adalah kualitas dan kuantitas ulasan periode November 2021 hingga November 2022.