FORUM Keadilan Bali – Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah di Buleleng menjadi perhatian khusus di Kabupaten Buleleng, Untuk itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng membangun Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT).
Pembangunan gedung di sebelah barat Pasar Banyuasri ini diharapkan dapat memberikan manfaat maksimal bagi UKM sekaligus menjadi showing case dalam interaksi ekonomi.
Harapan tersebut disampaikan Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana melalui sambutannya sekaligus memimpin peletakan batu pertama/groundbreaking Pembangunan Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu bertempat di Jalan Ahmad Yani samping kolam renang Nirmala Asri, Senin, (6/6).
Bupati yang akrab disapa PAS ini juga meminta kepada Kejari Buleleng peran aktif dan dukungan mengingatkan jajaran pelaksana pembangunan Gedung PLUT agar berjalan sesuai pedoman teknis, serta senantiasa mendampingi Pemerintah Kabupaten Buleleng dalam pembangunan daerah hingga saat ini. ”Saya berharap ke depan Pusat Layanan Usaha Terpadu dapat menjadi Rumah Besar UMKM dan Koperasi dengan mengajak kreator-kreator membuat pameran dan sejenisnya. Sehingga ruang ini bisa dimanfaatkan sebagai wadah interaksi antar UKM lebih kreatif dan inovatif,” tutup Bupati dua periode itu.
Sejalan dengan Bupati PAS, Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Koperasi, UKM Kabupaten Buleleng Dewa Made Sudiarta menyampaikan tujuan dari pembangunan PLUT yaitu untuk memudahkan akses pelaku umkm dan koperasi mendapatkan pendampingan melalui pelatihan, pembinaan, serta pemberdayaan guna mewujudkan UKM dan koperasi yang tangguh, berkualitas, berdaya saing dan mandiri. ”Pelaksanaan pekerjaan fisik gedung PLUT ini dilaksanakan selama 150 hari kalender yakni dari tanggal 25 Mei tahun 2022 sampai dengan 21 Oktober 2022 yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik penugasan Kementrian UMKM tahun 2022 dengan total anggaran sejumlah Rp 8.405.650.000. Dengan tahapan progress tahapan pekerjaan meliputi pekerjaan direeksikeet, pekerjaan galian pondasi, pekerjaan setting out pembesian borepile, persiapan lahan acara peletakan batu pertama pembangunan Gedung PLUT,” jelasnya.
Lebih lanjut Sudiarta menjelaskan, ada empat inkubator bisnis dikembangkan meliputi agribisnis, kuliner, kriya, dan digital dikelola dengan kelembagaan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dan masih disiapkan sumber daya manusia (SDM) konsultan pendamping yang nanti akan diusulkan ke pusat untuk bisa mengawal setelah pembangunan fisik selesai dari segi SDM, pembiayaan dan program pendampingannya sudah siap. “Di sini ada ruang bukan hanya showing case nanti UKM yang sudah dibina di PLUT adalah UKM yang menjadi sobeannya Buleleng. Nanti disiapkan ruang jual beli produk untuk masyarakat agar bisa membeli produk yang sudah kita kurasi melalui pendampingan di PLUT,” pungkas Sudiarta.