FORUMKeadilanbali.com – Penjabat Gubernur Bali S.M. Mahendra Jaya menyambut baik panen perdana Padi varietas Inpari Nutri Zinc yang tak hanya mampu meningkatkan kesejahteraan petani. Namun juga mampu berperan penting dalam penanganan stunting terutama di Provinsi Bali.
”Saya berbahagia dan luar biasa panen perdana Padi Inpari Nutri Zinc punya banyak kelebihan dan dikenal kaya gizi,” kata Pj. Gubernur mahendra Jaya disela-sela prosesi Gerakan Panen Padi di Subak Gadon I, Desa Pandak Gede, Kecamatan Kediri, Tabanan, Jumat (15/3).
Pj. Gubernur Bali menjelaskan varietas padi ini harus lebih banyak disosialisasikan kepada masyarakat khususnya petani di Bali. Karena punya keunggulan dibandingkan varietas lain seperti dapat dipanen umur ±115 hari, tekstur nasi pulen dengan kadar amilosa 16,60%, serta potensi hasil dapat mencapai 9-10 ton/hektar. ”Kandungan zinc dalam beras Inpari Nutri Zinc mencapai 34,5 ppm. Zinc berperan penting dalam sistem reproduksi, daya tahan tubuh untuk ibu hamil dan kesehatan balita bisa membantu menangani stunting,” ujarnya.
”Ini penting karena penanganan stunting amanat dari Bapak Presiden, sehingga prioritas bagi Pemerintah Provinsi dan kabupaten, meskipun kini angka stunting di Bali paling rendah secara nasional, ” imbuhnya lagi.
Pj. Gubernur Mahendra Jaya mengemukakan umur tanam 115 hari dan tingkat kerusakan pecah gabah di bawah 5 persen, para petani bisa mendapatkan manfaat dan keuntungan langsung dari pembudidayaan padi Inpari Nutri Zinc. Hal ini menguntungkan petani. ”Kita tahu beras komoditas penting dan strategis. Kalau orang Bali atau orang Indonesia belum makan nasi belum makan rasanya. Ke depan kami dari pemerintah yang penting harga beras terjangkau. Kita ingin petani senyum dan masyarakat bisa membeli beras,” paparnya.
Pj. Gubernur Bali menyampaikan Provinsi Bali saat ini meraih predikat terbaik dalam capaian Indeks Ketahanan Pangan (IKP) 2023 diselenggarakan Badan Pangan Nasional (Bapanas). ”Astungkara kita IKP tertinggi tahun 2023, bahkan skornya meningkat dari 85 menjadi 87,65 persen. Para petani kita luar biasa dengan support juga, ngrombo dari banyak pihak,” ungkapnya.
Dia berharap para petani jangan lengah. Karena penduduk Bali meskipun hanya 4,3 juta jiwa namun konsumsi pangan di Bali bisa 5-6 kali lipat menghitung pendatang dan wisatawan.
Sementara itu, Pekaseh Subak Gadon 1 Pandak Gede, Gede Made Budi Artawan, mengungkapkan ada Inpari Nutri Zinc benihnya dibantu Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali ditanam di lahan seluas 77 hektar dari total 140 hektar yang dikelola 341 petani di kelompok subak setempat. ”Terima kasih banyak atas bantuan bibit sangat membantu kami. Luar biasa ternyata hasil panennya jauh diatas rata-rata. Biasanya (padi lain, red) paling banyak 8,5 ton per hektar. Sekarang sempat ada 11,5 ton per hektar,” tandas Budi Artawan.
Budi Artawan mengungkapkan dirinya dan kelompok subak setempat berharap pemerintah terus menaruh perhatian pada para petani terutama berkaitan permasalahan sistem irigasi belakangan mulai menunjukkan gejala pendangkalan serta kebocoran di sana-sini.
Dalam gerakan panen padi Inpari Nutri Zinc tersebut, Pj. Gubernur Mahendra Jaya berkesempatan secara simbolis memotong padi sudah siap panen bersama sejumlah undangan lain. Pj. Gubernur mencoba alat mesin pertanian (Alsintan) combine harvester selain sebagai alat panen, juga mampu membajak sawah hingga merontokkan padi, dengan kecepatan memotong 50 persen lebih efisien dari pekerja manual. (nom)