FORUM Keadilan Bali – Pasca pandemi Covid-19 melanda Indonesia khususnya dan dunia umumnya trafik kendaraan dilayani PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT) dengan emiten IPCC khususnya 2022 mulai ada peningkatan. Faktor mendukung tumbuh lebih cepat adalah ekonomi sudah tumbuh dan tambahan pelabuhan konektivitas.
”Harapan kami ekspor kendaraan semua ditangani IPCC, dan secara global bisa lebih tinggi dari region. Karena kita menangani di semua tempat di wilayah Pelindo,” ungkap Direktur Utama IPCC, Rio T.N Lasse dalam Media Gathering di Bali, Kamis (22/9).
Terkait visi pada 2024, Rio mengungkapkan, IPCC ingin menjadi pengelola ekosistem terminal dunia dengan semangat ingin membantu logistik lebih efisien dengan konektivitas yang mulai terwujud. ”Caranya kita masuk lebih dalam ke ekosistem. Medan permainan kami lebih luas lagi. Karena itu, konsumen bisa beli mobil listrik lebih murah dan kita bantu ekosistem terminal siap dengan perubahan,” ujarnya.
Rio Lasse mengungkapkan pascamerger Pelindo sejak satu tahun lalu, khususnya PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT) dengan emiten IPCC bertujuan untuk dukung konektivitas. Tahun ini mengoperasikan beberapa terminal di semua wilayah Pelindo seperti di Belawan dan Makassar sudah beroperasi. Langkah ini untuk mendukung konektivitas cargo kendaraan dan alat berat yang nanti akan diarahkan di semua wilayah Pelindo di Indonesia. Pasca pandemic Covid-19 trafik kendaraan yang dilayani IPCC ada peningkatan. Dua hal yang membuat tumbuh lebih cepat adalah ekonomi sudah tumbuh dan tambahan pelabuhan konektivitas. ”Harapan kami semua ekspor kendaraan semua ditangani IPCC, dan secara global bisa lebih tinggi dari region, karena kita tangani di semua tempat di wilayah Pelindo,” ucap Rio didampingi Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis, Agus Hendrianto, Direktur Operasional dan Teknik, Andi Hamdani, dan Direktur Keuangan dan SDM, Sumarno.
Khusus untuk Bali dan Nusra, kata Rio, pihaknya akan diarahkan untuk membantu sebaran kendaraan ke Indonesia bagian timur. Apalagi pada November mendatang akan ada 800 kendaraan listrik di Benoa, terkait acara G20. Ini akan jadi pilot project. Nantinya akan ada beberapa terminal sebagai hub, di antaranya Benoa, Padang Bai, Lembar, dan Kupang lalu didistribusikan ke pulau di sekitarnya sehingga biaya bisa lebih efisien.
Rio menambahkan, semua itu masih dalam kajian berdasarkan diskusi dengan car maker dan pengelola terminal. Saat ini ia masih dalam tahap pengumpulan data. Ke depan akan ada program revitalisasi pelabuhan.
Terkait pre delivery centre (PDC) akan ditempatkan di mana, Rio menjelaskan, yang pasti terdekat dengan konsumen. Targetnya sampai akhir tahun sudah mulai mengerucut.
Menyinggung perkembangan bongkar muat cargo yang melalui PT IKT tahun 2021, menurut Direktur Operasional dan Teknik, Andi Hamdani ada peningkatan dibandingkan dengan tahun lalu. ”Pencapaian hingga akhir tahun ini diharapkan bisa seperti 2019. Ada tiga faktor pendukung, di antaranya tahun ini ekonomi membaik, merger Pelindo, dan peningkatan produksi mobil,” papar Andi Hamdani.
Dia menuturkan kenaikan di alat berat untuk pertambangan dan perkebunan di Kalimantan dan Jawa juga turut memberi kontribusi bagi peningkatkan tersebut. Saat ini pusat cargo import dari Jakarta, lalu didistribusikan secara menyebar ke semua wilayah Pelindo. ”Harapannya di masa depan kita bisa masuk ke ekosistemnya bukan hanya di terminal,” harap Andi Hamdani.
Andi hamdani menambahkan tahun 2022 ini dua terminal satelit di Belawan dan Makassar sudah beroperasi. Pertumbuhannya mencapai 70 ribu unit per tahun. Semua terminal nantinya akan bergabung dalam satu bendera yakni Pelindo. Secara komersial, akan diberikan paket-paket menarik, sehingga ke depan semua pelayanan akan dikombinasikan ke sejumlah terminal dengan single billing hingga sampai di konsumen. Ke depan juga akan ada terminal baru, seperti di Banjarmasin, Surabaya dan wilayah Indonesia Bagian Timur.