FORUM Keadilan Bali – Festival Adat dan Budaya Nusantara I akan dihadiri 211 Raja se-Nuantara dan 30 raja dari mancanegara digelar di Puri Klungkung pada 18 Agustus 2022 mendatang.
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Masyarakat Adat Nusantara (DPP Matra) Kanjeng Gusti Pengeran Adipati Aryo (GPAA) Mangku Alam II didampingi Harno Suryodiningrat dan Krisna Adityangga di sela-sela jumpa pers di Warung Mina Renon, Denpasar, Minggu (7/8/2022) mengatakan, para raja se-Nusantara dan mancanegara akan bertemu di Bali Agustus mendatang dalam hajatan Festival Adat dan Budaya Nusantara. Kegiatan ini merupakan sumbangsih matra dalam mendukung pemulihan Bali yang terpuruk karena pandemic Covid-19. Karena festival adat dan budaya nusantara akan dirangkaikan pelatinkan Ketua Umum DPP dan pengurus matra dilangsungkan tanggal 16-20 Agusus 2022. ”Sudah 211 kerajaan yang akan menghadiri festival adat dan Budaya Nusantara 1 dari raja-raja nusantara dan mancanegara,’’ kata GPAA Mangku Alam II.
Selain mengikuti Festival Adat dan Budaya Nusantara, kata GPAA Mangku Alam II, para raja juga akan menyaksikan pelantikan Andi Bau Malik Baramamase Tatukajanangan dari Kerajaan Gowa menggantikan Mangku Alam II menjadi Ketua DPP Matra. Pasalnya, melihat kerajaan yang ada di Nusantara sudah terpengaruh perkembangan budaya maupun social ekonomi. Salah satunya harus dirangkul dalam melestarikan adat dan budaya kerajaan yang ada di bumi Nusantara. Karena semuanya harus diiventarisir jangan sampai kekayaan bangsa Indonesia hilang. ”Kita di Indonesia memiliki 417 bahasa daerah dan hamper 30 persen sudah punah alias hilang,’’ ucap GPAA Mangku Alam II.
Lebih lanjut GPPA Mangu Alam II mengungkapkan, pagelaran Festival Adat dan Budaya Nusantara untuk mempertahankan eksistensi adat budaya. Kenapa memilih bal dan tempa pelaksanaan di Klungkng, mengingat sejarah tahun 1927 sebanyak 39 raja besar ada di Nusantara. Namun raja-raja Nusatara tersebut bukan hanya di Indonesia melainkan ada di Singapura, Malaysia, Brunei, Thailand dan Vietnam. Bahkan kerajaan Nusantara sampai ke Madagaskar. Tahun 1927 Sinuhun Mangku Buwono X mengukuhkn 39 raja Nusantara berkumpul di Bali. ”Kami menggelar Festival adat dan Budaya Nusantara berpulang kepada sejarah. Dari hasil pertemuan raja-raja tersebut muncul Sumpah Pemuda tahun 1928. Pada tahun tersebut Sumpah Pemuda bukan pemuda sembarangan berkumpul melainkan perwakilan dari kerajaan yang ada di Nusantara,’’ paparnya.
GPAA Mangku Alam II menyampaikan organisasi ini dibentuk tahun 2016 dan resmi dideklarasikan di Candi Borobudur pada Juli 2017. Pembentukannya organisasi ini untuk melestarikan dan menguatkan adat dan budaya yang tumbuh di Nusantara. Mencapai tujuan ini, Matra ingin menggelar kegiatan yang menjadi brand organisasi dan bisa dilaksanaan berkelanjutan. ”Gagasan melaksanakan Festival Adat dan Budaya Nusantara pertama kali kita laksanakan di Pulau Dewata, tepatnya di Puri Klungkung. Karena adat dan budaya Bali masih kuat meskipun banyak pengaruh budaya asing, namun tetap ajeg dan lestari,” ujarnya.
GPAA Mangu Alam II menambahkan, 211 kerajaan di Nusantara dan 30 kerajaan mancanegara. 30 kerajaan mancanegara yang akan siap hadir pada perhelatan akbar Festival Adat dab Budaya Nusantara di Bali nanti diantaranya Hawaii, Laos, Spanyol, Uganda, Gana, Kongo, Suriah dan Lebanon.
Pelaksanaan Festiva aat dan Budaya Nusantara di Klungkung, Bali bertepatan peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan RI 17 Agustus, Mangku Alam II menjelaskan, keinginan para raja bisa mengikuti upacara detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI digelar Pemprov Bali di Lapangan Puputan Margarana Niti mandala Renon.