FORUMKeadilanbali.com – Gelaran Festival Seni Budaya (FSB) Desa Adat Kuta XII tahun 2024 mendapat sambutan positif dari Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Badung, I Wayan Adi Arnawa. Hal itu dipandang salah satu langkah strategis, di tengah gempuran budaya asing.
”Ini merupakan langkah strategis dan tepat dilakukan desa adat bersama Sabha Yowana Kuta, di tengah gempuran budaya asing,” kata Sekda Adi Arnawa mewakili Bupati Badung disela-sela penutupan FSB Desa Adat Kuta XII tahun 2024 dirangkaikan grand final Jegeg Bungan Desa (JBD) Kuta 2024, di depan Pura Segara, Shelter Kebencanaan Baruna, Kuta, Rabu (13/3).
Kuta, kata Adi Arnawa, destinasi tujuan wisata domestik dan internasional. Selama ini telah memberikan kontribusi besar bagi Kabupaten Badung dari sisi fiskal. Sementara Bali dan Badung umumnya, adalah wilayah pariwisata berbasis budaya. Berangkat dari itu, pemerintah dipastikan akan berkomitmen memberikan dukungan dan apresiasi terhadap aktivitas pelestarian seni dan budaya. Tidak terkecuali FSB Desa Adat Kuta. ”Saya percaya dan yakin dengan penampilan dan performance luar biasa, Desa Adat Kuta siap menghadapi akulturasi budaya. Semoga FSB ini bukan hanya ajang hiburan, perebutan juara, atau penobatan JBD. Melainkan mampu mencerminkan representasi potensi yowana Desa Adat Kuta terhadap budaya Bali, agar semakin kuat dan terjaga,” harapnya.
Gelaran kegiatan tersebut dirangkaikan penyerahan bantuan Rp30 juta. Bantuan tersebut wujud komitmen dan dukungan pemerintah terhadap pelestarian seni dan budaya.
Bendesa Adat Kuta I Komang Alit Ardana menyampaikan FSB dan pemilihan JBD bentuk kegiatan memberikan kesempatan berkreasi dan berekspresi kepada yowana. Notabene merupakan penerus dalam menjaga kelestarian seni dan budaya di Desa Adat Kuta. ”Siapapun menjadi juara nanti, merupakan kemenangan bagi kita semua. Lebih semangat dalam ngajegan seni dan budaya, sebagai tonggak pariwisata kita,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia I Wayan Andika Mandala Putra, mengatakan FSB dan pemilihan JBD 2024 dilaksanakan mengusung tema ”Balakosa Catra Budaya”, mengandung makna yaitu Generasi Muda sebagai Payung Pewaris Budaya.
Tujuan pelaksanaan kegiatan tersebut, sambung dia, menggali serta melestarikan seni dan budaya Bali. Disamping itu, menumbuhkembangkan jiwa sportivitas, memupuk semangat solidaritas antar seka teruna sekaligus ajang promosi tahunan pariwisata budaya Desa Adat Kuta.
Penutupan FSB XII tahun 2024 tersebut menjadi momen dinobatkannya Ayu Puspita Sari alias ”Jegeg Ayu” dari ST Jeladi Suta Banjar Segara, Desa Adat Kuta sebagai JBD Kuta 2024. Selain itu, pengumuman juara lomba ogoh-ogoh, juara I -nya disabet ST Yuwana Giri, Banjar Tegal. (pas)