• Gubernur Bali Harap Wana Wisata Hutan Pinus Glagalinggah Beri Manfaat dan Kesejahteraan Masyarakat

    FORUM Keadilan Bali – Gubernur Bali Wayan Koster mendukung penuh pengembangan kawasan hutan yang dikelola menjadi wana wisata guna memunculkan destinasi wisata baru berbasiskan perhutanan di Pulau Dewata.

    ”Kita dukung pengembangan inovasi,  jasa lingkungan yang tepat guna serta memasarkan produk secara digital marketing sehingga menembus pasar tanpa batas,” kata Gubernur Koster dalam sambutan dibacakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bali, I Made Teja di sela-sela peresmian Wana Wisata Hutan Pinus Glagalinggah, di Amphitheater Wana Wisata Hutan Pinus Glagalinggah Desa Kintamani, Kabupaten Bangli, Selasa (20/12).

    Pengelolaan hutan sebagai kawasan wisata, menurut Teja, merupakan momentum bagi kawasan hutan lain di Bali agar bisa bersemangat pengembangan kawasan hutan. ”Tidak hanya dijaga kelestariannya, tapi bisa memberikan manfaat, kesejahteraan bagi masyarakat sekitar,” ucap Teja.

    Dia menekankan kembali pesan Presiden Jokowi agar hak pengelolaan yang diterima benar-benar dimanfaatkan untuk usaha produktif tanpa mengganggu kelestarian hutan. Provinsi Bali saat ini telah menerbitkan 120 SK Kehutanan Sosial luasnya kurang lebih 4.300-an hektar untuk kemitraan dan hutan adat 971 hektar dan hutan tanaman rakyat 177 hektar, HKM 2.124 hektar dan hutan desa 14.400 hektar.

    Program kehutanan sosial tersebut menurutnya, sangat strategis meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pemerataan ekonomi sekitar hutan. Selain mengatasi konflik lahan dan membuka akses lapangan kerja bagi masyarakat. Terlebih visi Gubernur Bali, Nangun Sat Kerthi Loka Bali terkandung konsep Wana Kertih merupakan upaya melestarikan hutan dan Danu Kerthi merupakan kebijakan perlindungan mata air.

    Teja mengungkapkan bila sudah berjalan dengan berkelanjutan berharap pengelola serta masyarakat sekitar hutan memperoleh manfaat, tetap memperhatikan kelestarian lingkungan dan mencegah timbulan sampah plastik. Terlebih Gubernur Bali telah mengeluarkan kebijakan berupa Peraturan Gubernur Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai.

    Sementara Direktur Jendral Kemitraan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jo Kumala Dewi menyamaian pentingnya pelestarian hutan sebagai warisan generasi mendatang alias generasi penerus bangsa. ”Harus ditekankan pembangunan berkelanjutan bukan berarti pembangunan terus menerus, habis-habisan. Namun pembangunan memperhatikan kelestarian alam guna diwariskan kepada generasi selanjutnya,” kata Kumala. 

    Kumala mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo mengajak masyarakat memanfaatkan hutan sosial, hutan adat, dan Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) sebagai lahan produktif yang memiliki nilai ekonomi tinggi. ”Saya kira akan banyak komoditas yang bisa dikembangkan. Tidak hanya agroforestry, tetapi bisnis ekowisata, seperti dikembangkan di Glagalinggah ini,” tandasnya.

    Kumala menerangkan pemerintah melalui Peraturan Menteri (Permen)  LHK Nomor 9 tahun 2021 tentang Pengelolaan Perhutanan Sosial adalah aturan pelaksanaan dari ketentuan Pasal 247 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kehutanan. Perhutanan Sosial adalah sistem pengelolaan hutan lestari yang dilaksanakan dalam kawasan hutan negara atau hutan hak/hutan adat yang dilaksanakan masyarakat setempat atau masyarakat hukum adat sebagai pelaku utama meningkatkan kesejahteraannya. Keseimbangan lingkungan dan dinamika sosial budaya dalam bentuk hutan desa, hutan kemasyarakatan, hutan tanaman rakyat, hutan adat dan kemitraan kehutanan. ”Wana Wisata Glagalinggah kami harapkan jadi role model pengelolaan hutan wisata untuk Indonesia ke depan,” tutur Kumala.

    Dalam kesempatan yang sama, Sustainable Development Director Danone Indonesia Karyanto Wibowo menyampaikan Wana Wisata Hutan Pinus Glagalinggah merupakan kawasan wisata sekaligus wahana edukasi yang bisa menginspirasi banyak orang. ”Upaya ini menginspirasi kami,” katanya.

    Upaya tersebut menurut Karyanto, menjadi faktor utama bagi Danone Indonesia terutama Aqua Mambal membantu pengembangan kawasan tersebut dengan memberikan bantuan berupa CSR dan pendampingan pasca pengelola dan masyarakat setempat. ”Ini komitmen kami menjaga kawasan hulu yang merupakan daerah resapan dan sumber air kawasan hilir,” tandasnya.

    Wana Wisata Hutan Pinus Glagalinggah sendiri dikelola sekitar 220 KK di desa setempat, dengan konsep dirancang tetap melestarikan hutan. Didukung kearifan lokal dan konsep Tri Hita Karana.