FORUM Keadilan Bali – Gubernur Bali I Wayan Koster meminta kepada pengurus KONI Bali yang baru memprioritaskan cabang olahraga (cabor) yang meraih medali emas berlaga di PON XXI/2023 di Sumatera Utara (Sumut)- DI Aceh.
Permintaan itu disampaikan Gubenur Wayan Koster di sela-sela pelantikan dan pengukuhan pengurus KONI Bali Periode 2022- 2026 di Gedung Wiswa Sabha Kantor Gubernur Bali, Jumat (3/5).
”Kami minta pengurus KONI Bali yang baru fokus memprioritaskan cabor-cabor yang memiliki potensi utama target meraih medali emas, perak maupun perunggu di PON nanti,’’ kata Gubernur Wayan Koster.
Gubernur Wayan Koter berharap pengurus KONI Bali sampai pengurus KONI Kabupaten/Kota memiliki spirit yang sama kompak dan bersatu padu. Pengurus KONI Bali dan KONI Kabupaten/Kota harus bekerja secara profesional dengan dedikasi setinggi-tingginya dan pengabdian yang kuat. Hilangkan sekat-sekat yang bisa menjadi hambatan membangun kebersamaan dalam rangka pencapain prestasi terbaik di olahraga. ”Walaupun pengurus KONI ada dari parati A dan partai B jangan sampai terjadi gontok-gontokan. ”Kami minta pengurus KONI yang baru jangan sampai membawa nama partai. Pikirkan dan kerja keras mengurus olahraga,’’ tegas Gubernur Wayan Koster yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini.
Dia berharap, pengurus KONI Bali yang baru harus solid, menyatu dalam pikiran dan rasa serta langkah memajukan prestasi olahraga Bali ke depan. Pengurus harus guyub dan kompak dengan semangat tinggi. Dengan olahraga bisa memperkuat ekosistem pembangunan dan apalagi Bali sebagai destinasi pariwisata dunia. Karena itu, banyak agenda yang dilakukan di Bali adalah event internasional tematik cabang olahraga tertentu. ”Kalau event olaraga bertaraf internasional digelar di Bali, otomatis negara-negara tersebut tertarik datang ke Bali. Karena negara tersebut lebih mengenal Bali dari pada Indonesia,’’ ujarnya.
Gubernur Wayan Koster mengaku diadakan Konferensi Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) ke-7 di BNCC Nusa Dua, Badung, Bali, belum lama ini. Pasalnya pelaksanaan GPDRR dua kali diselenggarakan di luar Swis, termasuk di Indonesia dilaksanakan di Bali. Begitu juga penyelanggaraan Presidensi G20 di Bali. Dalam konteks Bali sebagai tujuan pariwisata maka olahraga disupport untuk sport turism yakni pariwisata berlandaskan pariwisata dengan menyelenggarakan event-event beskala internasional. ”Selain kita memajukan olahraga, juga menggairahkan kepariwisataan di Bali. Apalagi satu sampai dua tahun ke depan pariwisata Bali ada momentum pemulihan. Namun betul-betul pulih memerlukan waktu paling cepat 2 tahun dari posisi semula sebelum pandemi Covid-19,’’ ucap orang nomor satu di Bali ini.
Gubernur Wayan Koter menyatakan, paling menarik adalah event olahraga dan akan didorong serta difasilitasi supaya betul-betul bisa dilaksanakan terjadwal dengan agenda yang baik. Hal ini berdampak bukan saja pariwisata melainkan perekonomian Bali. Sebagai destinasi pariwisata dunia, Bali tidak perlu promosi ke luar negeri, karena Bali sudah dikenal dan bagaimana melakukan agar orang datang ke Bali dan harus banyak menggelar event di Bali. ”Ini yang kita dorong jadikan satu menjadi kesadaran bersama. Bila olahraga maju di Bali, maka nama Pulau Dewata semakin populer di mata dunia. Tapi Bali tidak hanya maju di bidang budaya melaikan juga maju di bidang olahraga. Itu cita-cita saya ke depan,’’ paparnya.
Sementara Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas kehadiran Bali di PON XX, Oktober 2021 di Papua. Kehadiran kontingen Bali sangat memberikan arti besar dalam pelaksanaan PON tesebut. Karena PON dilaksanakan di masa pandemi Covid-19 dan dinamika keamanan sangat tinggi. Namun kontingen Bali hadir di tengah-tengah kontingen provinsi lain menjadi duta olahaga kebanggaan masyarakat Bali. Yang lebih istimewa kontingen Bali mampu menembus peingkat 5 besar PON di Papua. Peringkat 5 yang diraih kontingen Bali di PON Papua dibandingkan PON XIX di Jawa Barat menduduki peringkat 6 besar. ”Kami melihat Bali luar biasa karena salah satu daerah menjadi impian pimpinan cabor di Indonesia untuk bisa menggelar event internasional di Bali,’’ kata Marciano Norman.
Dia berharap ke depan di Bali banyak dilaksanakan kejuaraan-kejuaraan internasional, termasuk kejuaraan dunia esport dan Kabinda sebagai ketuanya. Bali ditunjuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan kejuaraan tersebut. Dalam Disain Besar Olahraga Nasional (DBON) telah ditentukan tujuan utama adalah prestasi di Olimpiade. Apalagi pada Olimpade yang digelar di Tokyo pasukan Merah Putih menduduki ranking 50 besar. ”Kami harapkan dalam DBON tahun 2032 Indonesia bisa masuk peringkat 10 besar dunia,’’ kata Marciano Norman.
Marciano Norman mengungkapkan, banyak cabor memilih Bali sebagai tuan rumah pelaksanaan event internasional menjadi jalan untuk bisa sukses memenangkan biding menjadi tuan rumah Olimpiade di masa yang akan dating. Karena Indonesia behasil menggelar beberapa kejuaaan dunia cabor yang dipetandingkan di Olimpiade. Tahun ini didipecaya sebagai tuan rumah Kejuaaan Basket Asia. Begitu juga tahun 2023 menjadi tuan rumah sepak bola U-20 dan banyak lagi event internasional yang akan digelar di Tanah Air. ”Kepengurusan KONI Bali dibawah pimpinan IGN Oka Darmawan harus memiliki pemikiran bagaiman event-event olahraga diselenggarakan dengan baik di Bali. Karena Pengurus Besar (PB) cabor atas rekomendasi dari Pengprov cabor di Bali akan memilih pelaksanaan event, salah satunya di Bali. Pengurus KONI Bali yang baru harus mempersiapkan diri melaksanakan event internasional,’’ pinta Marciano Norman.
Ketua Umum KONI Bali perioe 2022-2026, IGN Oka Darmawa memaparkan, Bali masuk peringkat 5 besar di PON XX/2021 di Papua menjadi tantangan berat di PON XXI di Sumatera Utara-Aceh mendatang. Begitu selesai PON Papua sudah disampaikan dan sudah mengadakan peretemuan dengan seluruh pengprov cabor harus apa dilakukan. Karena ada atlet yang sudah biasa bermain dan ada atlet potensial didorong menjadi atlet yang dipersiapkan tampil di PON XXI mendatang. ”Kita tidak hanya berbicara masalah prestasi olahraga saja. Namun tahun 2025 Indonesia sehat dan bugar. Prestasi menjadi prioritas utama harus didukung atlet sehat dan bugar,’’ kata Oka Darmawan.
Oka Darmawan menegaskan, merebut prestasi sulit, bahkan mempertahankan prestasi 5 besar di PON Papua akan lebih berat lagi. Tetapi harus dilakukan dengan kerja keras semua cabor. Karena dia tidak sendiri dan ada cabor serta pemerintah mendukung. ‘’Apa yang saya harus lakukan dan yang terpenting bagaimana strategi kita ke depan untuk bisa memertahankan prestasi yang diraih ketum KONI sebelumnya,’’ tandas Oka Darmawan.