FORUM Keadilan Bali – Bertepatan rahina Wraspati Paing Medangsia, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa mewakili Bupati Badung menghadiri Upacara Malaspas, Mendem Pedagingan, ngenteg Linggih Padudusan Alit Mendasar Caru Balik Sumpah Madya di Pura Dalem Batur, Banjar Cica, Desa Abianbase, Kecamatan Mengwi, Kamis (26/1).
Pada kesempatan tersebut, Sekda Adi Arnawa mendem pedagingan di Balai Pengaruman, di Pura Dalem Batur. Upacara dipuput Ida Pedanda Gede Ngurah Putra Keniten dari Griya Kediri Sangeh, turut dihadiri DPRD Provinsi Bali I Bagus Alit Sucipta, DPRD Badung I Made Yudana, Lurah Abianbase I Dewa Gede Rai Wijaya, Camat Mengwi I Nyoman Suhartana, Bendesa Abianbase I Made Sunarta serta masyarakat setempat.
Sekda Adi Arnawa menyerahkan dana aci Rp 250 juta kepada Ketua Manggala Karya Si Ngurah Gede Kaler disaksikan masyarakat setempat. Punia dari I Bagus Alit Sucipta Rp 5 juta dan I Made Yudana Rp 5 juta.
Seusai melaksanakan persembahyangan bersama, Sekda Adi Arnawa mengatakan, Pemerintah Kabupaten Badung melalui kepemimpinan Bupati Badung berkomitmen meringankan beban masyarakat. Pemerintah tetap hadir dalam bentuk memberikan stimulus saat upacara seperti kegiatan upacara keagamaan, adat maupun budaya. ”Ini merupakan bagian dari upaya pemerintah melestarikan adat, agama, seni dan budaya. Di sisi lain kita tahu di Badung merupakan salah satu daerah sampai saat ini bertumpu di sektor pariwisata. Karena pariwisata di Bali khususnya di Kabupaten Badung, merupakan pariwisata bersifat budaya,” ujarnya.
Sekda Adi Arnawa mengatakan, langkah dilakukan Bupati Badung maupun Pemerintah Kabupaten Badung menjaga keseimbangan dan berkelanjutan dari pariwisata. ”Kegiatan ini merupakan wujud bakti pemerintah kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, sebagai Maha Pencipta. Semua hanya milik Beliau, sekarang dikembalikan kepada Beliau dalam wujud karya seperti ini,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Manggala Karya Si Ngurah Gede Kaler mengatakan, pelaksanaan upacara karya melaspas, nyimpen pedagingan, ngenteg linggih padudusan alit medasar caru balik sumpah madya belum pernah dilakukan sejak 60 tahun lalu. Generasi sekarang berusaha kembali melaksanakan karya ini. Ida Bhatara berstana di sini untuk dihaturkan upacara karya ngenteg linggih. ”Semua kita persembahkan kepada Ida Bhatara yang berstana di Banjar Cica. Pamaksan maupun pangingsir kita melaksanakan upacara cukup besar kepada Beliau,’’ katanya.
Dia mengungkapan bantuan dari pemerintah bangunan berupa wantilan, panyengker, natar pura, balai Medatengan, sisanya swadaya masyarakat.