FORUM Keadilan Bali – Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertolak menuju Munich, Jerman menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7. Jokowi dan rombongan menggunakan Pesawat Garuda Indonesia (GIA-1).
Berdasarkan keterangan tertulis dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Minggu (26/6), Jokowi dan rombongan lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, dengan menggunakan Pesawat Garuda Indonesia (GIA-1) sekitar pukul 10.36 WIB. Jokowi dan rombongan akan menempuh penerbangan menuju Munich selama kurang lebih 13,5 jam dan diperkirakan akan tiba di Munich International Airport pukul 19.00 waktu setempat (WS). ”Saya dan rombongan terbatas akan berangkat untuk berkujung ke beberapa negara. Pertama ke Jerman menghadiri KTT G7, di mana kita di sini sebagai partner country dari G7 dan juga diundang menghadiri KTT G7 sebagai Ketua Presidensi G20,” ujar Jokowi.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dan Ibu Iriana dalam penerbangan menuju Munich, Jerman, yaitu Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M Tonny Harjono, Dirjen Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri/Kepala Protokol Negara Andy Rachmianto, Komandan Paspampres Mayjen TNI Tri Budi Utomo, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana, dan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah berada di Jerman untuk menyiapkan kunjungan Presiden Joko Widodo.
Tampak melepas keberangkatan Presiden Jokowi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta adalah Wakil Presiden Ma’ruf Amin beserta Ibu Wury Ma’ruf Amin, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Pj. Gubernur Banten Al Muktabar.
Setelah dari Jerman, Jokowi bakal mengunjungi Ukraina. Jokowi bakal mendorong perdamaian Rusia dan Ukraina. ”Setelah dari Jerman, saya akan mengunjungi Ukraina dan akan bertemu dengan Presiden Zelenskyy. Misinya mengajak Presiden Ukraina, Presiden Zelenskyy membuka ruang dialog dalam rangka perdamaian, untuk membangun perdamaian. Karena perang harus dihentikan dan juga berkaitan dengan rantai pasok pangan harus diaktifkan kembali,” ujar Jokowi.
Selanjutnya, Jokowi menuju Rusia bertemu Presiden Vladimir Putin. Pada kesempatan tersebut, Jokowi bakal meminta Putin untuk menghentikan perang. ”Sekali lagi, dengan misi yang sama saya akan mengajak Presiden Putin untuk membuka ruang dialog dan sesegera mungkin untuk melakukan gencatan senjata dan menghentikan perang,” imbuh Jokowi.
Setelah dari Rusia, Jokowi akan bertolak ke Uni Emirat Arab (UEA). Jokowi menilai kunjungan ini penting bukan hanya untuk Indonesia, melainkan juga untuk negara-negara berkembang lain. ”Kunjungan ini bukan hanya penting bagi Indonesia, tetapi juga penting bagi negara-negara berkembang untuk mencegah rakyat negara-negara berkembang dan berpenghasilan rendah jatuh ke jurang kemiskinan ekstrem dan kelaparan,” jelasnya.