DENPASAR, FORUMKEADILANBali.com – Bencana banjir cukup besar melanda Provinsi Bali, termasuk di beberapa wilayah menimbulkan dampak kerugian cukup besar. Baik kerusakan alam, harta benda dan dampak psikologis bagi masyarakat.
“Mengharmoniskan seluruh elemen Tri Hita Karana, kami menggelar persembahyangan bersama,” jelas Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Denpasar, Dr. I Made Arka, S.Pd., M.Pd., saat ditemui di sela-sela persembahyangan di Pura Agung Jagatnatha, Sabtu (13/9/2025).
Persembahyangan dihadiri Walikota Denpasar diwakili Kepala Dinas Kebudayaan, unsur perwakilan Forkompimda, Paiketan Paruman Pandita Kecamatan se Kota Denpasar, Pinandita Sanggraha Nusantara (PSN) Kota Denpasar, Peradah Kota Denpasar dan Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) Pimpinan Cabang Kota Denpasar serta jajaran Pengurus PHDI Kota Denpasar hingga ke pengurus kecamatan dan desa/lurah se-Kota Denpasar
Lebih lanjut Arka berharap melalui upacara ini goncangan menimpa alam semesta (bhuwana agung) dan umat manusia (bhuwana alit) akan kembali menjadi damai dan harmonis. “Kita memohon ampun dan memohon kepada Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa agar dilepaskan dari bencana ini, serta alam kembali harmonis dan damai agar kita terhindar dari bencana di masa dating. Termasuk kepada umat manusia agar diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menjalani bencana merupakan pelajaran dan pengingat bagi umat manusia selalu menjaga dan menyayangi alam dan lingkungan,’’ ujarnya .
Selaku lembaga umat, PHDI Kota Denpasar berharap melalui upacara dan persembahyangan bersama ini dapat menetralisir dampak negatif pasca bencana serta berupaya untuk kembali mengharmoniskan alam semesta dan kehidupan umat manusia. “Persembahyangan dan upacara ini sebagai upaya mohon pengampunan dan mohon kerahayuan jagat dan umat manusia,” ucap dosen ilmu agama ini seraya menambahkan kerahayuan jagat Bali dan Kota Denpasar agar masyarakat bisa segera kembali menjalani kehidupan dengan normal kembali.
Ketua Dharma Upapati Paruman Pandita PHDI Kota Denpasar, Ida Pandita Mpu Jaya Ashita Santi Yoga dalam kesempatan dharma wacananya menyampaikan bencana ini sebagai peringatan kepada umat manusia agar selalu menjaga keseimbangan dan keharmonisan filosofi Tri Hita Karana. “Kita diharapkan selalu menjaga keharmonisan hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan alam” jelas Ida Pandita.
Bencana ini terjadi salah satunya karena sebagai manusia sudah tidak menghargai dan menyayangi alam. “Semoga melalui peringatan ini kita senatiasa tetap eling dan melaksanakan filosofi Tri Hita Karana dalam tindakan nyata sehari-hari dan bukan sekadar slogan semata,” jelasnya.
Salah satu yang utama senantiasa eling untuk selalu menjaga dan menyayangi alam. “Sesuai ajaran agama, ketika kita menjaga dan menyayangi alam semesta, maka alam semesta akan selalu menjaga dan melindungi kita semua,” ujar Ida Pandita lagi.
Selain melaksanakan persembahyangan memohon keharmonisan alam, PHDI Kota Denpasar juga melalukan penggalangan dana dan bantuan barang. “Salah satunya akan diarahkan kepada para pemangku dan pandita yang juga tertimpa bencana, termasuk nantinya kepada umat secara keseluruhan,” papar Arka.
Upacara dipimpin Ketua Dharma Upapati Paruman Pandita PHDI Kota Denpasar Ida Pandita Mpu Jaya Ashita Santi Yoga serta Wakil Ketua Dharma Upapati Paruman Pandita PHDI Kota Denpasar Ida Pedanda Nyoman Sidemen Arimbawa. Banten yang dihaturkan adalah Banten Bendu Piduka dengan Caru Ayam Brumbun dan kelengkapannya. (fkb.pas)

