FORUM Keadilan Bali – Pameran IKM Bali Bangkit kembali mendapat kunjungan tamu kehormatan dari Ikatan Istri Anggota BPK RI (Ikistra) difasilitasi Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali, Senin (29/8).
Kunjungan ini merupakan ladies program serangkaian pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Supreme Audit Institution (SAI20) berlangsung di Nusa Dua. Rombongan Ikistra dipimpin istri Wakil Ketua BPK RI Ny. Agus Joko Pramono disambut Ketua Dekranasda Bali Ny. Putri Suastini Koster didampingi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali, I Wayan Jarta. Rombongan Ikistra diarahkan menuju stand pameran busana yang berada di bawah Panggung Terbuka Ardha Candra. Rombongan melihat busana karya desainer lokal Bali sebagian besar berbahan kain tenun tradisional endek.
Ny. Putri Koster menjelaskan inisiatif menggelar pameran IKM Bali Bangkit muncul masa pandemi Covid-19. Keterpurukan sektor pariwisata berdampak pada sektor industri kerajinan mendorong berbuat nyata membantu para perajin untuk bangkit. Selain membantu perajin, pameran ini menjadi wadah Dekranasda Bali melakukan pembinaan dan edukasi. Edukasi ditekankan pada kualitas produk serta penetapan harga jual ideal ke konsumen. ”Kami terus melakukan edukasi agar para pelaku IKM tak mematok keuntungan terlalu tinggi. Kami arahkan mereka mengambil keuntungan 25 persen dari biaya produksi. Pameran IKM Bali Bangkit mengusung tagline ”Barang Berkualitas dengan Harga Pantas,” ucapnya.
Ny. Putri Koster mengungkapkan, pihaknya juga mengedukasi peserta pameran agar tak menentukan harga dengan melihat siapa yang membeli. ”Ketika yang datang pejabat atau istri pejabat, harga langsung dinaikkan. Itu tak boleh, makanya di sini dipasang harga pas,” jelasnya.
Setelah sekian lama berjalan, Ny. Putri Koster menginformasikan pameran IKM Bali Bangkit mampu menggairahkan pelaku usaha di bidang kerajinan tradisional. Terlebih, Gubernur Wayan Koster juga mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2021 tentang Penggunaan Kain Tenun Endek Bali/Kain Tenun Tradisional Bali. Menurutnya, berdampak positif pada usaha pertenunan karena meningkatnya kebutuhan kain tenun tradisional. Peningkatan produksi kain tenun tradisional diikuti kemunculan perancang busana dengan karya-karya berkualitas memanjakan selera konsumen. ”Kita tekankan para desainer agar merancang busana mampu mempengaruhi trend mode masyarakat Bali, bukan terbatas pada desain busana peragaan di atas panggung,” ucapnya seraya mengarahkan para desainer memiliki jiwa kewirausahaan.
Wanita yang dikenal multi talenta ini berharap, pameran IKM Bali Bangkit bisa menjadi barometer berbagai produk hasil kerajinan Bali. ”Bukan bermaksud monopoli, tapi kami ingin apa dipamerkan bisa menjadi acuan konsumen menginginkan produk kerajinan berkualitas,” imbuhnya sembari menyebut produk kerajinan yang dipamerkan cukup lengkap mulai dari tenun, kerajinan perak, furniture hingga handicraft.
Istri Wakil Ketua BPK RI Ny. Agus Joko Pramono selaku Ketua Ikistra sangat terkesan berbagai produk kerajinan yang dipamerkan. ”Terima kasih sudah diundang ke sini, kami sangat terkesan,” ucapnya.
Menurutnya, pameran IKM Bali Bangkit merupakan sebuah langkah sangat baik mewadahi dan mengedukasi para perajin. Pada kesempatan itu, rombongan Ikistra antusias melihat-lihat dan membeli produk yang dipamerkan.
Dalam kunjungan ini, Ketua Ikistra didampingi Istri Anggota I BPK RI Ny. Nyoman Adhi Suryadnyana, Istri Anggota II BPK RI Ny. Daniel Lumban Tobing, Istri Anggota IV BPK RI Ny. Haerul Saleh dan Istri Anggota VII BPK RI Ny. Hendra Susanto. Hadir pula Inspektur Daerah Provinsi Bali I Wayan Sugiada.