FORUM Keadilan Bali – Rektor Universitas Indonesia (UI), Prof. Ari Kuncoro, Ph. D., menyampaikan UI sebagai perguruan tinggi menyandang nama besar Indonesia dituntut memberikan solusi terhadap permasalahan bangsa. Selain menjadi pelopor cara pembelajaran yang tepat agar lulusannya bisa berkontribusi sesuai bidang keilmuannya, mengembangkan riset lebih tepat sasaran, dan menerapkan pengabdian masyarakat berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
Hal tesebut dikatakan saat membuka Indonesia Leadership Forum (ILF) 2023 di Nusa Dua Bali, Rabu (9/3) di hadapan para pimpinan tinggi dari berbagai sektor, mulai dari pemerintah, BUMN, dan swasta sebagai narasumber, serta hampir 300 peserta dari kalangan pemerintahan, BUMN, swasta, Pemprov, Pemkab, dan dunia pendidikan.
Prof. Ari Kuncoro mengungkapkan, UI melihat bahwa pendidikan berkelanjutan bagi para pimpinan di berbagai bidang dapat mendorong Indonesia terus maju dan lebih siap menghadapi persaingan global. Di sinilah intervensi UI akan menciptakan dampak dan dapat dirasakan oleh masyarakat.
Prof. Ari Kuncoro menjelaskan Indonesia Leadership Forum (ILF) 2023 berlangsung selama dua hari dari tanggal 9-10 Maret 2023 di Bali Renaissance Nusa Dua. Penyelenggaraan ILF tersebut pertama kalinya diselenggarakan UI, dan akan menjadi agenda tahunan. Tahun ini, ILF 2023 mengambil tema ”Leading in the Global Turbulence“, dengan sub tema ”It’s Indonesia’s Time”.
Wakil Menteri (Wamen) Keuangan Suahasil Nazara menyampaikan keynote speech tentang The Future of Leadership pada sesi pagi, dan Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo dengan topik “The Role of BUMN Leadership.” Sedangkan keynote speaker pada hari kedua adalah Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar dan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti hadir sebagai salah satu narasumber.
ILF digagas UI Leadership Development Center bernaung di bawah Unit Usaha Khusus Daya Makara UI, untuk menjawab kebutuhan para pimpinan akan pelatihan pengembangan pengetahuan, perluasan wawasan, pemahaman strategis, dan kesempatan membangun jejaring antar perusahaan atau organisasi untuk kolaborasi yang lebih baik ke depan.
Menurut Prof. Ari Kuncoro, pemerintah maupun swasta menyadari pentingnya peningkatan kapasitas para pimpinan. ”Kita menyadari kebutuhan pengembangan pendidikan para pimpinan harus segera dipenuhi. Sejauh ini pelatihan dan pengembangan pendidikan lebih banyak diisi dengan mengirimkan para pimpinan belajar ke luar negeri dengan biaya cukup besar. Dapat dibayangkan misalnya ketika 107 perusahaan BUMN, atau 130 ribu lebih perusahaan perdagangan harus memikirkan pendidikan para pimpinannya di luar negeri dengan biaya pelatihan sangat besar. Contohnya, pendidikan di NUS Singapore, untuk 5 hari offline sekitar S$ 8870 (Rp 88.700.000) per orang, atau di Amerika Serikat, misalnya di MIT Sloan, untuk 8 hari offline, sekitar $15,300 (Rp 230 juta) dan semua itu di luar akomodasi dan transportasi. ”Prediksi biaya yang dikeluarkan tersebut merupakan angka sangat besar untuk perubahan,” ucap Prof. Ari Kuncoro.
Dia memaparkan bukan hanya faktor biaya, bila diperhatikan, dunia saat ini sedang melihat Asia sebagai pusat pertumbuhan, terlebih ASEAN. Indonesia bahkan diakui oleh ”The Economist” sebagai ”the overlooked giant” dalam artikelnya hasil wawancara Chief editornya dengan Presiden Jokowi saat KTT G20 lalu. ”Ini waktunya kita melihat ke dalam. Kami mengambil tema forum ini: ”Leading through Global Turbulence”, ujarnya.
Penanggung jawab acara Indonesia Leadership Forum 2023, Wakil Rektor Bidang Pengelolaan SDM dan Aset, Universitas Indonesia, Prof. Dr. Ir. Dedi Priadi, DEA menyebutkan, UI akan memberdayakan seluruh sumber daya yang dimiliki (UI memiliki 14 fakultas, 1 sekolah vokasi dan 2 sekolah kajian), hasil riset, para akademisi, alumni, asosiasi hingga mitra kerja seluruhnya dapat dimanfaatkan bagi pengembangan ilmu dan praktek kepemimpinan, sebagai wujud kontribusinya. ”Kami berharap dapat memperkuat hubungan triple helix antara akademisi, dunia usaha dan pemerintah, demi kemajuan Indonesia,” katanya.
”Para narasumber mengisi Indonesia Leadership Forum 2023 ini, merupakan para pimpinan tinggi dari pemerintahan, BUMN, Lembaga dan Swasta. Pengalaman yang mereka bawa dari berbagai organisasi ini merupakan suatu kumpulan kekayaan intelektual, ”wisdom” dan nilai budaya Indonesia sangat luar biasa dan dapat dimanfaatkan untuk mendorong kemajuan Indonesia,’’ demikian Prof. Dedi menambahkan.