• Jaya Negara – Arya Wibawa Ucapkan Selamat Hari Suci Nyepi Caka 1946

    FORUMKeadilanbali.com – Umat Hindu segera memperingati Hari Suci Nyepi Tahun Baru Caka 1946 tahun 2024. Seluruh rangkaian dimulai dari pamelastian, Tawur Agung Kesanga, Nyepi dan Ngembak Geni sarat makna.

    Hari Suci Nyepi yang diperingati setiap tahun sekali, kali ini jatuh pada 11 Maret mendatang dan berada dalam suasana Hari Suci Galungan dan Kuningan. Sehingga, seluruh rangkaian Hari Suci Nyepi diharapkan dapat dilaksanakan dengan khidmat sesuai dengan dresta masing-masing tanpa mengurangi makna.

    Upacara pamelastian atau melasti dilaksanakan sebagai bentuk penyucian buana alit dan buana agung. Usai melasti, dilanjutkan pelaksanaan Tawur Agung Kesanga bertepatan dengan Tilem Sasih Kesanga serentak dilaksanakan di Catus Pata Desa, Catus Pata Kabupaten/Kota. Sesuai maknanya, hal ini dimaksudkan sebagai upaya menetralisir aura negatif yang berada pada palemahan serta nyomya bhuta kala.

    Malam pangerupukan identik dengan Nyomya Bhuta Kala dengan media ogoh-ogoh. Kreativitas di bidang ogoh-ogoh sendiri telah diwadahi melalui pelaksanaan lomba ogoh-ogoh serta event Kesanga Festival. Keesokan harinya merupakan pelaksanaan Hari Suci Nyepi (sipeng) mengawali Tahun Caka 1946 dilaksanakan Catur Brata Panyepian yakni, Amati Geni, Amati Karya, Amati Lelungan dan Amati Lelanguan semuanya bermakna sebagai ajang penyucian diri dengan mulatsarira serta meningkatkan sradha dan bhakti. Pelaksanaan Catur Berata Penyepian ini diakhiri dengan Ngembak Geni bermakna penyucian lingkungan sosial melalui dharma shanti.

    Beranjak dari makna Hari Suci Nyepi, Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, Kamis (7/3) mengajak segenap umat Hindu dan masyarakat Kota Denpasar melaksanakan seluruh rangkaian Hari Suci Nyepi sebagai suatu yadnya suci meningkatkan sradha bhakti dalam melaksanakan Dharma Agama dan Dharma Negara.

    Pelaksanaan rangkaian Hari Suci Nyepi ini Walikota Jaya Negara menghimbau segenap komponen masyarakat memanfaatkan momen ini sebagai kesempatan introspeksi diri atau mulat sarira untuk saling menghormati, mengembangkan rasa toleransi berdasarkan konsep Catur Paramitha dan Tri Hita Karana hidup berdampingan menghormati keragaman budaya dengan sepirit Vasudhaiva Khutumbakam. Hal ini sejalan dengan konsep Ajibinaya bermakna kemuliaan dengan membangun sinergi lintas sektor menuju Denpasar Maju. ”Kami mengajak seluruh elemen masyarakat memaknai Nyepi sebagai kontrol diri dan mulat sarira, dengan spirit Vasudhaiva Kutumbakam serta Ajibinaya menuju Denpasar Maju,” ujarnya.

    Sementara Wakil Walikota Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa berpesan agar bersama-sama meningkatkan kewaspadaan dan mawas diri sebagai ajang mulat sarira. Sehingga seluruh umat manusia dapat terbebas dari mara bahaya serta mampu meningkatkan kesejahteraan hidup.

    Arya Wibawa mengajak seluruh lapisan masyarakat meningkatkan semangat menyama braya, saling mambantu, saling memiliki dan saling asah, asih asuh. ”Selamat melaksanakan rangkaian upacara Hari Suci Nyepi Icaka Warsa 1946 kepada segenap umat se-dharma dan masyarakat yang melaksanakannya. Semoga Hari Suci Nyepi tahun ini dapat menjadi ajang introspeksi diri dan mulat sarira meningkatkan sradha bakti sesuai dengan swadarma kita masing-masing untuk mewujudkan Denpasar sebagai Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju, dengan sepirit Vasudhaiva Kutumbakam, serta Ajibinaya menuju Denpasar Maju,” harapnya. (pas)