• MESIN PERONTOK – Aviation Fuel Terminal (AFT) Ngurah Rai PT Pertamina Patra Niaga menyerahkan mesin traktor dan perontok padi konversi listrik melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) kepada petani di Denpasar khususnya di Munduk Palak, Subak Sembung di Camping Ground Uma Palak, Kelurahan Peguyangan, Denpasar Utara, Minggu (25/8).

    Jelang HTN, Pertamina Patra Niaga Hadiahkan Inovasi Sosial Bagi Petani di Subak Sembung

    FORUMKEADILANBali.com – Menjelang Hari Tani Nasional (HTN), Aviation Fuel Terminal (AFT) Ngurah Rai PT Pertamina Patra Niaga melakukan gebrakan inovasi sosial menyerahkan mesin traktor dan perontok padi konversi listrik melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) Uma Palak kepada petani di Denpasar khususnya di Munduk Palak, Subak Sembung di Camping Ground Uma Palak, Kelurahan Peguyangan, Denpasar Utara, Minggu (25/8).

    Kegiatan tersebut di awali dengan jalan santai, rice field clean up sebagai upaya pengenalan dengan dihadiri Wakil Walikota Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa, Camat Denpasar Utara, Dinas Pertanian Kota Denpasar, Kapolsek Denpasar Utara, Danramil Denpasar Utara, Bendesa Desa Adat Peguyangan, Lurah Peguyangan, tokoh masyarakat Denpasar, Sales Area Manager Retail Bali dan Aviation Fuel Terminal Manager Ngurah Rai.

    Traktor dan mesin perontok padi listrik merupakan perwujudan komitmen Pertamina untuk terus berupaya mendukung langkah pemerintah dan dunia dalam mewujudkan net zero emission pada 2060 tidak hanya diterapkan pada lini bisnis Pertamina, namun juga melalui program CSR atau Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) diwujudkan dalam berbagai kegiatan salah satunya di bidang lingkungan, infrastruktur, dan pemberdayaan masyarakat.

    Sales Area Manager Retail Bali, Endo Eko Satryo menjelaskan traktor listrik dan mesin perontok padi konversi listrik pada program Uma Palak ini dapat mendukung penekanan emisi karbon. Hal tersebut dapat dilihat dari pengembangan inovasi sosial Siuma telah dilakukan program Uma Palak Lestari pada 2023 memanfaatkan dua sumber energi baru terbarukan berupa panas matahari dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan aliran air dengan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH).

    Eko Satriyo menjelaskan daya Listrik yang disimpan Siuma tidak hanya digunakan pengairan atau proses tanam saja. Daya yang dihasilkan Siuma juga digunakan untuk mendayai traktor dan mesin perontok padi konversi yang telah menggunakan baterai untuk menyimpan dayanya. Melalui solar panel dan mikro hidro yang memanfaatkan limbah non B3 perusahaan berupa hose reel dan menggunakan daya matahari melalui PLTS dapat menghasilkan daya listrik sebesar 9.6 kWp.

    Sementara Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa mengucapkan terima kasih kepada Pertamina karena pemerintah kota mendapat bantuan berupa mesin traktor dan mesin perontok padi konversi listrik untuk para petani di daerah Munduk Palak Subak Sembung langsung diserahkan melalui program CSR AFT Ngurah Rai Pertamina Patra Niaga Uma Palak Lestari. ”Ini merupakan suatu trobosan akan kami terapkan disegala lini untuk kedepannya, mengingat daya yang dihasilkan untuk mesin tersebut sangat ramah lingkungan,’’ katanya.

    Arya Wibawa mengungkapkan inovasi sosial tersebut merupakan kado teman-teman petani Denpasar khususnya di Munduk Palak, Subak Sembung dalam memperingati Hari Tani Nasional, 24 September mendatang.

    Area Manager Communication, Relation & CSR Regional Jatimbalinus Pertamina Patra Niaga menambahkan adanya inovasi ini, diharapankan petani dapat menekan biaya operasional pertanian dengan tidak membeli bahan bakar solar untuk traktor dan mesin perontok padi. Hal ini sebagai langkah menjaga lingkungan dengan menggunakan teknologi yang minim polusi. Keberlanjutan inovasi pada program CSR AFT Ngurah Rai sejak tahun 2023 ini menjadi bentuk komitmen Pertamina dalam menjaga lingkungan dan mencegah kerusakan lingkungan semakin besar. ”Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam mensukseskan kegiatan dan program ini. Mulai dari panitia penyelenggara, stakeholder hingga masyarakat lokal turut serta. Semoga semua usaha ini dapat meningkatkan kesadaran kita pentingan menjaga lingkungan, melestarikan keragaman budaya dan memperkuat rasa persatuan kita.” tutup Ahad. (FKB)