FORUMKEADILANBali.com – Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan pemerintah mengendalikan kenaikan harga komoditas kebutuhan pokok menjelang menjelang Hari Raya Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
”Kami mengimbau pemerintah untuk mengendalikan harga-harga kebutuhan pokok demi memastikan masyarakat dapat menikmati momen Natal dan pergantian tahun tanpa kekhawatiran kenaikan harga-harga komoditas,” kata Puan Maharani dalam keterangan diterima di Jakarta, Jumat (6/12).
Menurut Puan Maharani salah satu menjadi sorotannya harga minyak goreng rakyat atau MinyaKita yang belakangan dikeluhkan masyarakat melesat tinggi dari harga eceran tertinggi (HET). ”Kita hargai upaya pemerintah mengatasi persoalan kenaikan harga minyak goreng rakyat, tapi harus dipastikan pasokan MinyaKita merata ke seluruh daerah. Bahkan sampai ke wilayah 3TP (tertinggal, terdepan, terluar dan perbatasan),” ujarnya.
Selain masalah harga MinyaKita yang melebihi HET, Puan Maharani mengingatkan adanya manipulasi minyak goreng dilakukan oknum nakal dengan menjualnya ke luar negeri dalam bentuk minyak jelantah atau memperdagangkannya sebagai minyak goreng curah dengan harga lebih tinggi. Hal itu dilakukan karena harga minyak bekas atau jelantah untuk bahan baku biodiesel di pasar internasional cukup tinggi, yakni berkisar Rp18.000 per liter. Kecurangan tersebut menyebabkan stok minyak goreng rakyat yang seharusnya melimpah menjadi tidak bisa dirasakan masyarakat. ”Kecurangan-kecurangan seperti ini harus jadi perhatian pemerintah, penegak hukum, dan stakeholders terkait lainnya. Akibat permainan oknum-oknum tak bertanggung jawab, masyarakat jadi kesulitan mendapat minyak goreng murah,” tuturnya.
Puan Maharani meminta adanya intervensi mengatasi manipulasi atau penyelewengan minyak seperti itu. ”Kelangkaan membuat harga minyak jadi lebih tinggi. Ujung-ujungnya rakyat menjadi korban,” ucapnya.
Puan Maharani meminta soal kenaikan harga sejumlah barang komoditas, meski Perum Bulog menyatakan pasokan dan harga beras menjelang Natal dan Tahun Baru 2024/2025 cukup aman. Misalnya, bawang merah, tepung terigu curah, cabai rawit merah, hingga telur ayam ras. ”Momen akhir tahun biasanya terjadi kenaikan harga kebutuhan pokok masyarakat. Ini harus menjadi perhatian pemerintah agar bisa menjaga tren kenaikan harga-harga komoditas,” ungkapnya.
Puan Maharani mengungkapkan pentingnya kerjasama pemerintah dengan produsen untuk meningkatkan produksi bahan pangan dan memastikan distribusinya merata sebagai salah satu upaya menjaga stabilitas harga komoditas. Saat ini, rakyat menghadapi gejolak perekonomian masih cukup membebani. Mulai dari daya beli masyarakat menurun, fenomena PHK massal meningkatkan jumlah pengangguran, hingga inflasi. ”Kalau harga-harga kebutuhan pokok semakin tinggi akan semakin memberatkan beban hidup rakyat. Maka sudah menjadi tanggung jawab Pemerintah menjawab tantangan-tantangan tersebut demi kesejahteraan masyarakat,” paparnya.
Dia mendorong adanya pemantauan dan evaluasi berkala terhadap tren harga dan permintaan barang komoditas utama demi memastikan kebijakan tetap efektif dan relevan dengan kondisi pasar.
Menurut dia, pemerintah harus meningkatkan kerja sama dalam pengawasan harga dan penanggulangan inflasi di tingkat lokal, khususnya untuk mendukung masyarakat kelas menengah ke bawah. “Dengan langkah ini, kami berharap pemerintah dapat melindungi kepentingan masyarakat di momen-momen akhir tahun,” urainya.
Puan Maharani menekankan pentingnya pemerintah membuat kebijakan yang efektif agar tidak ada dampak terhadap kehidupan masyarakat yang membuat beban hidup mereka semakin berat. ”Pastikan semua dalam kondisi stabil, baik perekonomian, sosial, politik, dan keamanan sehingga masyarakat dapat merasakan momen Natal dan Tahun Baru dengan nyaman dan tenteram,” tandasnya. (net)