FORUM Keadilan Bali – Kelompok militan Islam Al-Shabaab menyerbu sebuah hotel di ibukota Somalia dan terjadi baku tembak selama berjam-jam dengan pasukan keamanan. Akibat seranga kelomok militant itu 20 orang tewas.
Dilansir AP News, Minggu (21/82), belum diketahui terkait identitas para korban. Namun diyakini mayoritas korban merupakan warga sipil. Selain itu, sedikitnya 40 orang terluka dalam serangan Jumat malam di Hotel Hayat yang terkenal di Mogadishu.
Direktur Rumah Sakit Madina Mogadishu, Mohamed Abdirahman, mengatakan kepada AP bahwa 40 orang dirawat dengan luka atau cedera. ”Sembilan dipulangkan setelah mendapatkan perawatan dan lima orang dalam kondisi kritis di ICU,” katanya.
Seorang saksi bernama Abdullahi Hussein mengungkapkan saat kejadian mendengar ledakan pertama saat berada di lobi hotel. Kemudian dia berlari ke kamarnya bersembunyi. ”Saya sedang minum teh di dekat lobi hotel dan saya mendengar ledakan pertama, diikuti tembakan. Saya langsung bergegas menuju kamar hotel di lantai dasar dan saya mengunci pintu,’’ ujar Abullah Hussein melalui telepon.
Dia mnjelaskan, para militan langsung naik ke atas dan mulai menembak. ”Saya berada di dalam ruangan sampai pasukan keamanan tiba dan menyelamatkan saya,” ucapnya.
Dia mengungkapkan dalam perjalanan ke tempat yang aman dia melihat beberapa mayat tergeletak di tanah di luar resepsionis hotel. Serangan dimulai dengan ledakan di luar hotel sebelum orang-orang bersenjata memasuki gedung.
![](https://i0.wp.com/forumkeadilanbali.com/wp-content/uploads/2022/08/Hotel-1.jpg?fit=750%2C500&ssl=1)
Pasukan Somalia masih berusaha mengakhiri pengepungan hotel hampir 24 jam setelah serangan dimulai. Tembakan masih terdengar Sabtu malam ketika pasukan keamanan berusaha menahan orang-orang bersenjata yang diduga bersembunyi di lantai atas hotel.
Kelompok ekstremis Islam al-Shabab memiliki hubungan dengan al-Qaida, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Serangan terhadap hotel tersebut merupakan insiden teror besar pertama di Mogadishu sejak pemimpin baru Somalia, Hassan Sheikh Mohamud, mengambil alih pada Mei.
Dalam sebuah posting Twitter, Kedutaan Besar AS di Somalia mengatakan mengutuk serangan terhadap Hayat. ”Kami menyampaikan belasungkawa kepada keluarga orang yang dicintai yang terbunuh. Berharap pemulihan penuh bagi yang terluka, dan berjanji untuk terus mendukung #Somalia untuk meminta pertanggungjawaban pembunuh dan membangun ketika orang lain menghancurkan,” katanya.