FORUM Keadilan Bali – Kelurahan Sanur menggelar pelatihan membuat banten caru eka sata diikuti 45 orang wanita dari Sembilan lingkungan digelar di Kantor Kelurahan Sanur, Selasa (12/9).
Lurah Sanur, Ida Bagus Raka Jisnu mengatakan, pelatihan pembuatan banten caru guna melestarikan nilai dan filosofi ajaran Agama Hindu, dan pemahaman soal tata cara pembuatan banten yang dipandu narasumber Ida Ayu Mahyuni, dari Griya Banjar Penyaringan Sanur.
Dia menuturkan, pelatihan diadakan memperkuat dan memperdalam pengetahuan soal pembuatan banten caru. Selain dapat membuat banten mandiri, dan melestarikan tradisi dan budaya Bali. ”Kita tahu banten caru difungsikan menetralisir kekuatan alam di lingkungan. Melalui pelatihan ini kita harapkan memiliki pengetahuan membuat banten caru,” katanya.
Raka Jisnu mengungkapkan, pelatihan melibatkan wanita Hindu lintas generasi, pemahaman krama terutama wanita Hindu terkait tata cara dan proses pembuatan sarana upakara dapat didalami. Banten caru merupakan sarana upakara sering dijumpai dan digunakan. Sebagai wanita Hindu, ibu-ibu sangat akrab, baik keseharian di rumah maupun acara adat lainnya. ”Kami mengharapkan ada saling bertukar ilmu dan pengetahuan yang dimiliki,” ucapnya.
Salah satu peserta pelatihan Ida Ayu Made Dwiyani warga Banjar Sindu Klod, mengaku pelatihan banten diikuti banyak memberikan pemahaman tentang makna banten caru. ”Saya senang melalui pelatihan ini tahu bagian banten caru ternyata memiliki makna tersendiri. Saya bisa belajar bagiamana teknis pembuatannya,’’ tutur Sukreni.
