FORUM Keadilan Bali – Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mendukung langkah Presiden Joko Widodo akan menemui Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Kiev.
Setelah itu, Presiden Joko Widodo juga akan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow. Kunjungan tersebut dilakukan setelah Presiden Joko Widodo menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi G7 di Jerman. Langkah ini menjadikan Presiden Joko Widodo sebagai pemimpin negara Asia pertama yang mengunjungi kedua negara tersebut, pasca Rusia melancarkan ”opera khusus” ke Ukraina pada 24 Februari 2022.
“Mmencapai Ukraina, Presiden Joko Widodo harus menempuh perjalanan dengan waktu tempuh mencapai 12 jam menggunakan kereta api dari Polandia. Sebuah perjalanan luar biasa, menunjukan besarnya kesungguhan hati Presiden Joko Widodo membawa misi perdamaian. Selain itu, menjalankan amanat konstitusi UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dalam rangka ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,” ujar Bamsoet di Jakarta, Rabu (29/6).
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, sebagai pemimpin G-20, Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo punya peran strategis untuk meredakan ketegangan yang terjadi antara kedua negara. Langkah Presiden Joko Widodo mengunjungi Ukraina dan Rusia tersebut tersebut juga telah merawat tradisi para pemimpin Indonesia yang selalu concern dalam menjaga perdamaian dunia. “Indonesia telah memiliki pengalaman panjang sejak era Presiden Soekarno dalam mewujudkan perdamaian dunia. Salah satunya melalui Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955 yang menghasilkan Gerakan Non Blok guna menentang berbagai tindakan imperialisme, kolonialisme, neokolonialisme, apartheid, rasisme dan segala bentuk agresi militer, pendudukan, dominasi, interferensi atau hegemoni dan menentang segala bentuk blok politik,” jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Wakil Ketua Umum FKPPI ini menambahkan, tahun 1995, Presiden Soeharto juga pernah mengunjungi Bosnia-Herzegovina untuk mendamaikan kondisi disana yang saat itu berada dalam situasi gemuruh perang. Bahkan Presiden Megawati, dipercaya oleh pemerintah Korea Selatan menjadi tokoh penting dunia yang mampu membawa perdamaian antara Korea Selatan dengan Korea Utara. ”Melalui Presiden Joko Widodo berharap Indonesia bisa berperan besar mendamaikan ketegangan antara Rusia dengan Ukraina. Tidak hanya demi rakyat di kedua negara tersebut, melainkan juga demi rakyat dunia yang terkena imbas dari konflik terjadi antara Rusia dengan Ukraina. ”Kami berharap ke depan pasca pandemi Covid-19, dunia menghadapi tantangan sangat berat, baik ketahanan pangan, ketahanan energi, maupun stabilitas keuangan. Untuk mengatasinya perlu kerjasama dari berbagai negara dunia saling bergandengan tangan, bukan justru saling berseberangan,” pungkas Bamsoet.