FORUM Keadilan Bali – Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Koster terus menggenjot perhatian kadernya memantau kondisi dan perkembangan masyarakat yang ada di pelosok desa. Hal ini menumbuhkan kepedulian para kader terhadap kondisi masyarakat di sekitar mereka, sekaligus menggetok tularkan wawasan dan pengetahuan kepada kaum wanita, terutama remaja putri yang akan menikah, mengandung, melahirkan dan mengurus putra putrinya, terutama pada 1.000 hari kelahiran di usia emasnya.
Ny. Putri Koster mengungkapkan menghindari terjangkitnya penyakit pada tubuh dapat dicegah dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Menjadikan generasi tangguh, berempati, sehat dan cerdas mari ditanamkan pola hidup bersih sejak usia dini. ”Kita ajarkan untuk membuang sampah pada tempatnya. Tidak ikut-ikutan mengotori lingkungan meskipun banyak kurang memahami arti menjaga kebersihan dengan tidak mengotori sekitar kita,” kata Ny. Putri Koster saat melaksanakan kegiatan aksi sosial ”Menyapa dan Berbagi” hari kedua, Sabtu (22/4), di Karangasem.
Kegiatan ini dilaksanakan secara berkesinambungan Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali bersama kader dilaksanakan di Kabupaten Karangasem selama dua hari. Aksi sosial Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali menyambangi empat kecamatan, yakni Wantilan Pura Puseh Desa Adat Yeh Poh-Desa Manggis, Desa Adat Geriana Kangin, Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Wantilan Pura Taman Sari Banjar Sigar, Desa Nongan, Kecamatan Rendang dan Gedung Serba Guna, Desa Adat Tangkup Anyar Desa Tangkup, Kecamatan Sidemen.
Ny. Putri Koster didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Dukcapil Provinsi Bali, Kepala Dinas Pemajuan Masyarakat Adat Provinsi Bali, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali, Direktur Utama RS Mata Bali Mandara dan Kepala IBI Bali menyerahkan bantuan 200 paket bantuan dengan total bantuan disalurkan 4 ton beras, 200 krat telur, 320 kotak susu untuk balita serta 320 kotak susu untuk lansia, ibu hamil, penyandang disabilitas serta kader PKK. ”Masing-masing mendapatkan 20 kg beras, satu krat telur, 8 kotak susu untuk balita, 2 kotak susu untuk lansia, ibu hamil, penyandang disabilitas, balita serta kader PKK,” ungkap Ny. Putri Koster.
Selain itu diserahkan bibit tanaman 50 pohon, bibit ayam 70 ekor, pakan ternak 140 kg serta bibit tanaman sayuran sebanyak 500 pohon di masing-masing kecamatan. Penyerahan bantuan dirangkai aksi sosial kepada lansia, ibu hamil, penyandang disabilitas, balita dan kader PKK dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan taraf kesehatan masyarakat dengan memberikan perhatian langsung sekaligus melakukan sosialisasi pengelolaan sampah berbasis sumber. Selain perkembangan kesehatan ibu hamil, tata pola hidup sehat dan tata cara menjaga warisan budaya leluhur secara langsung kepada masyarakat, sekaligus mengunjungi masyarakat di lapangan. ”Perkembangan teknologi begitu pesat saat ini langsung mempengaruhi pola hidup, mulai dari pola konsumsi makanan, penyiapan sarana dan prasarana pendidikan, pemenuhan perekonomian keluarga mengharuskan pendekatan terhadap masyarakat melalui sosialisasi harus gencar dilakukan,” tegas Ny. Putri Koster.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Bali I Putu Anom Agustina menambahkan manfaat keberadaan desa adat dan desa dinas. Pihaknya menjelaskan pemerintah desa adalah pemerintah terdepan dalam memajukan kesejahteraan masyarakat. Dengan manajemen pemerintah desa, yakni perencanaan kemajuan desa dengan cara melakukan koordinasi atau musyawarah desa yang juga mengikutsertakan masyarakat secara matang. Sehingga melanjutkan pada pelaksanaan pembangunan yang diperlukan oleh masyarakat, dan sekaligus melakukan pengawasan yang baik.
Sementara Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali I Made Teja memaparkan kesadaran semua turut serta menjaga kelestarian dan tumbuh kembang pepohonan di wilayah hutan. Karena hutan dipercaya menjaga tanah Bali untuk tetap kokoh melalui akar-akar pohon yang ada di bawah tanah. Disamping memiliki fungsi menjaga keseimbangan aliran air di bawah tanah.
Dia mengingatkan masyarakat yang tangkil ke Pura Besakih atau pura mana saja turut menjaga kebersihan areal pura. Jangan membuang sampah makanan sembarangan, dan tidak meninggalkan sampah bunga setelah melaksanakan persembahan. ”Mari kita ikut mengendalikan diri untuk tidak menggunakan plastik dan tidak menambah plastik terbuang di sembarang tempat. Mari kita memulai diri untuk ramah terhadap lingkungan,” ungkapnya.
Kepala Dinas Pemajuan Masyarakat Adat I Gusti Agung Ketut Kartika Jaya Saputra minta masyarakat Desa Duda Utara penguatan dan fungsi desa adat melalui membuat regulasi dan payung hukum, memberikan anggaran dana Rp300 juta masing-masing desa adat. Di Bali ada dua desa yakni desa adat dan desa dinas memiliki tujuan sama mewujudkan kesejahteraan masyarakat desa baik sekala dan niskala. Desa memiliki kewajiban melayani dan mensejahterakan masyarakat, dan sebagai ujung tombak maka pimpinan desa harus mendapatkan pengawasan yang baik dari masyarakatnya, agar kedua desa ini tetap berdampingan rukun.
Dia mengajak para panglingsir bersama menjaga keberadaan tari sakral, agar tidak dipentaskan secara gamblang disajikan untuk publik. Namun dibuatkan aturan agar dipentaskan pada kegiatan atau upacara sakral saja.
Ni Luh Putu Sukarini selaku Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Bali mengingatkan ibu-ibu hamil menjaga pola makanan agar tidak terkena anemia akut, tidak Kekurangan Energi Kronis (KEK) guna menghindari bayi lahir stunting. Penting bagi pasangan muda hidup saling menyayangi dan menjauhi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dengan tujuan menjaga keseimbangan kesehatan lahir dan batin terutama yang perempuan.
Direktur Rumah Sakit Mata Bali Mandara dr. Ni Made Yuniti dengan program “Kami Datang, Penglihatan Terang” menambahkan pihaknya akan jemput bola sehingga masyarakat yang memiliki tetangga atau mengetahui kondisi kerabatnya mengalami gangguan penglihatan segera melaporkan ke puskesmas terdekat. Katarak dapat dicegah dengan menyantap makanan sehat terutama buah dan sayur sayuran. Katarak disebabkan hipertensi dan diabetes. Selain itu, menjaga kesehatan mata dari usia anak-anak. ”Kami harapkan orang tua membatasi pemberian handphone (gadget) kepada anak-anak mereka di usia dini,” tegasnya.