FORUM Keadilan Bali – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti resmi mendaftarkan diri sebagai calon Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Muay Thai Indonesia (PB MI) periode 2022-2026. Diklaim sedikitnya 19 pengurus provinsi (Pegprov) siap memberikan dukungan kepada dirinya.
LaNyalla selama ini merupakan Dewan Pembina PB MI merasa terpanggil terjun langsung mengurus Muaythai Indonesia setelah melihat berbagai polemik dalam tubuh organisasi tersebut. Dia prihatin dengan berbagai persoalan internal PB MI yang pada akhirnya berimbas pada atlet. ”Ini demi kemajuan olahraga Muaythai. Ini bentuk kepedulian saya terhadap atlet. Saya kasihan dengan kondisi mereka di mana banyak pengaduan dari atlet maupun pengurus daerah, bahwa kepengurusan organisasi ini telah banyak menyimpang dari AD/ART,” ujar LaNyalla, saat mengembalikan formulir pendaftaran, Jumat (5/8/2022).
Jika dirinya terpilih menjadi Ketua Umum PB MI, LaNyalla mengaku, langsung melakukan pembenahan internal sehingga roda organisasi berjalan seiring dengan peningkatan prestasi atlet. ”Kalau saya terpilih nanti langsung konsolidasi dan re-organisasi. Yang kurang tertib segera akan saya tertibkan supaya prestasi Muaythai melesat. Apalagi kita harus segera persiapkan diri untuk hadapi PON 2024,” tegasnya.
LaNyalla datang ke kantor KONI didampingi Senator asal Lampung Bustami Zainudin dan Senator Aceh, Fachrul Razi, Ketua Umum (Ketum) Pengurus Provinsi (Pengprov) Muay Thai Indonesia Jawa Barat, RM Evi Silviadi SB, yang juga Ketua Dewan Guru Nasional dan Roni Alfanto, Ketum Pengprov MI Banten. LaNyalla diterima M. Otniel Mamahit, Wasekjen KONI yang juga Tim Ketua Penjaringan dan Penyaringan Bakal Calon Ketua Umum PB MI.
Pemilihan Ketum PB MI sendiri baru akan dilaksanakan melalui mekanisme Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di Hotel Sultan Jakarta pada 10 Agustus 2022.
”Calon Ketua Umum yang kembalikan formulir pendaftaran setidaknya didukung oleh 20 persen Pengprov. Ini Pak LaNyalla didukung 19 Pengprov berarti mendapat dukungan sekitar 70 persen. Sangat sangat memadai,” ujar M. Otniel Mamahit.
Sementara Kabid Organisasi KONI Pusat Mayjen TNI (Purn) Andrie TU Sutarno yang ditunjuk sebagai Caretaker PB MI oleh Ketua KONI mengatakan, dalam waktu 4 bulan pihaknya diminta melakukan persiapan Musyawarah Nasional Luar Biasa PB MI untuk memilih Ketua Umum baru. ”Setelah proses pengembalian formulir pendaftaran bakal calon Ketua Umum PB MI ini, kita segera validasi dan verifikasi berkas kemudian Munaslub,” ucap Andrie seraya menambahkan, kepengurusan PB MI memang harus segera dibentuk supaya Muaythai bisa dipertandingkan dalam PON 2024.
Pada PON Papua, kata dia, banyak masalah terjadi di cabang Muaythai. Sehingga KONI Pusat meminta ada perbaikan di tubuh pengurus pusat Muaythai, supaya cabor ini bisa dipertandingkan di PON 2024. Batas waktunya bulan Agustus ini sehingga Munaslub harus segera digelar,” paparnya.
Ketum Pengprov MI Jawa Barat, RM Evi Silviadi SB merasa yakin LaNyalla mampu membawa Muaythai semakin berprestasi. ”Beliau sudah teruji di organisasi pemuda, pernah Ketua Umum PSSI, sekarang Ketua lembaga tinggi negara, kita semua yakin Muaythai Indonesia akan bergairah lagi,” katanya.
”Beliau ini juga teruji memperbaiki hal-hal kecil kemudian menjadi besar. Beliau termasuk pendiri dan Pembina Muaythai, jadi tidak perlu diragukan lagi loyalitasnya. Mohon dukungan semua pihak,” tambah Evi.
Seperti diketahui, KONI Pusat tidak mengakui hasil Musyawarah Nasional Muay Thai Indonesia yang sudah digelar di Subang, Jawa Barat, Rabu (22/12/2021). Dalam Munas, Sudirman terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum PBMI. Bahkan, KONI Pusat saat itu meminta Munas ditunda sampai proses hukum yang menjerat Ketua Umum PBMI Sudirman selesai.