• Wakil Ketua Komisi III DPRD Bangli, I Nengah Darsana

    Komisi III DPRD Bangli Kecewa Penggarapan Proyek Lamban dan Rekanan Kabur

    FORUMKEADILANBali.com – Wakil Ketua Komisi III DPRD Bangli, I Nengah Darsana mengaku kecewa dengan penggarapan proyek fisik pemerintah di Bangli tahun 2024 yang dilakukan rekanan banyak bermasalah, seperti lambat pengerjaan, proyek ditinggal kabur, dan kualitas kurang bagus.

    Darsana yang juga Politisi Partai Golkar, Kamis (2/1/2025) mengatakan, pihaknya mencurigai perencanaan proyek kurang matang sehingga berimplikasi munculnya banyak permasalahan selain faktor rekanan. Dia menuding konsultan perencanaan teknis kurang profesional. Bahkan dicurigai konsultan tersebut meminjam bendera rekanan lain agar bisa lolos menjadi konsultan perencana teknis. ”Saya curiga perencanaan kurang disebabkan konsultan tidak professional,” ujarnya.

    Darsana menyatakan perencanaan kurang matang bermuara pada permasalahan proyek, selain faktor sikap rekanan. Ia sudah turun ke proyek-proyek melihat dari dekat persoalan yang muncul. Seperti pekerjaan di stage Sasana Bangli saat pengeboran menemui kendala teknis menemukan bebatuan keras saat melakukan borpile oleh pelaksana. Sehingga banyak waktu dibutuhkan. Kalau perencanaan matang akan dapat dihindari.

    Darsana mengaku, Komisi III sudah memberikan peringtan kepada pimpinan OPD saat sidak proyek Desember 2024. Ia menyarankan OPD membuat perencanaan proyek lebih baik. Kalau ada rekanan penggarapan proyek kerung bagus bisa memberikan sanksi. ”Rekanan harus bertanggungjawab atas proyek yang dikerjakan dan jangan lari dari tanggng jawab,” katanya.

    Ditanya soal banyaknya pekerjaan yang dikerjakan rekanan luar provinsi di sinyalemen biang kerok permasalahan proyek, Darsana mengatakan tidak demikian, karena mereka punya hak sesuai ketentuan. ”Itu tidak masalah, di era IT jangankan baru luar provinsi, di luar angkasa pun bisa kita ajak komunikasi. Yang penting tetap dikomunikasikan,” ucapnya sambil bercanda.

    Darsana menegaskan proyek yang tak selesai otomatis serapan anggaran menjadi rendah. Bila serapan minim sekaligus konsekuensi kurangnya perputaran (sirkulasi) perekonomian Bangli.

    Sementara Kabid Dikdas Disdikpora Bangli, Ida Bagus Maharta ketika dihubungi via ponselnya, Kamis (2/1/2025) mengatakan dengan jujur mengakui kalau proyek itu ditinggal rekanan dan baru dikerjakan sekitar 15 persen. ”Kita sudah hubungi rekanan, tapi sulit diajak komunikasi. Diundang rapat tidak datang, pekerjaan baru pembuatan kolong,” jelasnya.

    Di tempat terpisah, Kadisbudpar Bangli I Wayan Sugiarta, mengungkapkan proyek di bibir Danau Batur dikerjakan rekanan asal Makassar sudah ditinggal. ”Kami bakal mem-black list rekanan dan menghitung hati-hati pekerjaan yang sudah diselesaikan agar tidak sampai kelebihan membayar,’’ tegasnya.

    Dari hasil pantauan wartawan Forumkeadilanbali.com di lapangan, proyek yang ditinggalkan rekanan belum selesai, yakni pekerjaan penataan fasilitas pariwisata di bibir Danau Batur pelaksananya dari Makassar, Sulsel. Proyek lainnya pembangunan gedung laboratorium dan ruang guru di SDN 2 Desa Bunutin, Kecamatan Bangli ditinggalkan CV Lurus Bali dari luar Provinsi Bali. Bahkan pekerjaan ditingal kabur baru 15 persen. (sum)