FORUM Keadilan Bali – Gudang kayu bekas milik Ketut Matra, Jln. Tukad Irawadi No.62, Banjar/Lingkungan Celuk, Kelurahan Panjer, Denpasar Selatan ludes terbakar akibat krsleting listrik Rabu (4/10) pukul 10/45 Wita.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalaksa BPBD) Kota Denpasar, I.B Joni Ariwibawa, mengatakan gudang penimbunan kayu bekas proyek terbakar kemudian api menyambar ke tempat tiner lalu merember ketumpukan kayu bamboo. Pemilik gudang ditaksir menderita kerugian RP 75 juta, karena kayu yang ada ludes terbakar, namun tidak ada korban jiwa.
Joni Ariwibawa menyampaikan kebakaran gudang kayu bekas itu mendapat informasi dari Bapak naren pukul 09.45 Wita. Setelah melakukan assesment, mendata dan melaksanakan penanganan langsung mengerahkan armada pemadam kebakaran (Damkar) semua yakni BPBD Kota Denpasar Pos Induk, Pos Juanda, Pos Mahendradatta, dan Pos Cokro dan TRC BPBD Kota Denpasar. “”Semua armada Damkar merapat ke tempat kejadian perkara (TKP) tiba pukul 09. 55 Wita menjinakan si jago merah kurang lebih selama 1,’’ katanya.
Joni Ariwibawa menyampaikan, saat ini musim panas mengakibatkan salah satunya api mudah menjalar ke bangunan yang mudah terbakar. Apalagi bangunan gudang menyimpan kayu dan bamboo bekas proyek atau rumah terbuat dari kayu dan alang-alang mudah disambar api. Masyarakat diminta hati-hati sembahyang atau menyalakan kompor jangan ditinggal pergi. Begitu juga peralatan listrik harus mendapat perhatian. ”Musim panas dan angin cukup kencang, kami minta masyarakat berhai-hati. Setelah sembahyang memakai dupa agar dicabut dan dimatikan. Kalau memakai peralatan listrik agar dimatikan sebelum ditinggal pergi,’’ pintanya.
Joni Ariwibawa menyampaikan, kebakaran gudang, rumah, roko, kantor dan rumah makan selama ini lebih banyak disebakan korsleting listik. Masyarakat, pemilik gudang, ruko dan rumah agar memantau instalasi listik jangan sampai menumpuk kabel sehingga rentan terbakar karena panas. Selain itu, instalasi listrik yang dipasang terlalau lama hendaknya mendapat perhatian. Termasuk penggunaan alat elektronik, seperti water heater, dispenser air, rice cooker terus hidup karena panas bisa terbakar. ”Kalau dispenser sudah habis airnya agar dicabut. Peralatan listrik lainnya jangan terus dihidupkan. Jika malam hari mohon dicabut untuk menghindari korsleting akibat panas,’’ ucap Joni Ariwibawa.
Dia mengakui, indisikasi kebakaran menimpa gudang, rumah, kantor, ruko dan rumah makan diduga peralatan listrik. Selain kabel tidak sesuai dan sambungan terlalu banyak dapat memicu percikan api sehingga menyulut kebakaran. Apalagi instalasi listrik yang dipasang tidak sesuai standar PLN. Dari Januari hingga 4 Oktober 2023 ini sudah belasan ruko, rumah, gudang, minimart dan toko HP terbakar sehingga kerugian ditaksir miliaran rupiah. ”Kami mengimbau masyarakat atau pemilik gudang maupun ruko hati-hati menyambung kabel. Apalagi tempat tesebut kosong sehingga tidak ada mengawasi ketika terjadi kebakaran,’’ ucapnya.