• 2 menit
    Bagus Prabhawa
    2
    POGRAM SUBSIDI – Pasangan Calon (Paslon) Gubernur-Calon Wakil Gubernur Bali nomor urut 2, Wayan Koster dan I Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri) menawarkan program subsidi biaya masuk perguruan tinggi (PT).

    Koster-Giri Tawarkan Program Subsidi Biaya Masuk Perguruan Tinggi

    FORUMKEADILANBali – Pasangan Calon (Paslon) Gubernur-Calon Wakil Gubernur Bali nomor urut 2, Wayan Koster dan I Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri) menawarkan program subsidi biaya masuk perguruan tinggi (PT).

    Demikain terungkap saat Paslon Koster-Giri memaparkan gagasan dan ide membangun Bali ke depan dalam Uji Publik Calon Pemimpin Pulau Dewata di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Rabu (6/11/2024).

    Cagub Wayan Koster dalam pemaparannya selama 10 menit dipandu moderator Rektor Undiksha Prof. Dr. I Wayan Lasmawan, M.Pd., menyampaikan sejumlah program prioritas akan dilakukan jika memenangkan Pilgub Bali, 27 November 2024 mendatang.

    Cagub Wayan Wayan Koster didampingi Cawagub Giri Prasta menjawab pertanyaan dari delapan orang panelis disiapkan panitia. Para panelis, yakni Prof. Nyoman Jampel, Prof. Wayan Artanayasa, Prof. Gede Rasben Dantes, Prof. Adi Yuniarta, Prof. I Nengah Suastika, Prof. I Made Sutama, dan Prof. I Ketut Sudiana.

    Cagub Wayan Koster dihadapan sekitar 1.300 mahasiswa yang hadir di Gedung Auditorium Undiksha Singaraja menjelaskan subsidi itu akan diberikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali melalui dana hibah kepada seluruh perguruan tinggi terdapat di Pulau Dewata. ”SDM (Sumber Daya Manusia, red) berdaya saing unggul sangat penting buat Bali, karena itu strategi penting kita harus menaikan angka partisipasi yang masuk ke perguruan tinggi,” ujarnya.

    Politisi PDI Perjuangan jebolan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini mengatakan pihakny menargetkan tingkat partisipasi lulusan SMA/SMK di Bali melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi mencapai 40 persen. ”Melanjutkan perguruan tinggi dengan target 40 persen, kami akan bekerja sama dengan perguruan tinggi mensubsidi biaya pendidikan masuk ke perguruan tinggi seperti di Undiksa. Katakanlah 1.000 mahasiswa akan disubsidi oleh Pemprov Bali melalui hibah pada perguruan tinggi yang ada di seluruh Bali,” jelasnya.

    Lebih lanjut pria kelahiran Desa Sembiran, Buleleng ini menerangkan program ini salah satu strategi menaikkan angka partisipasi pendidikan masyarakat Bali. Menurutnya, angka partisipasi pendidikan masyarakat Bali tingkat SMA/SMK mencapai 98 persen. Namun partisipasi pendidikan di jenjang Perguruan Tinggi (PT) saat ini hanya 34 persen. ”Partisipasi pendidikan di perguruan tinggi masih cukup rendah, ini didorong nanti anak-anak lulusan SMA/SMK bisa melanjutkan kuliah,” ujarnya.

    Wayan Koster yang juga Gubernur Bali periode 2018-2023 telah merancang program biaya sekolah gratis untuk SMA/SMK bagi siswa miskin di Bali. Ia menyebutkan jumlah siswa SMA/SMK di Bali sebanyak 180 ribu orang dengan sepuluh persen atau 18.000 orang di antaranya adalah siswa dari keluarga miskin.

    Selain itu, beasiswa siswa miskin dan subsidi masuk perguruan tinggi, anak-anak dengan nama ’’Nyoman’’ dan “Ketut’’ akan diberikan insentif. Sebab pertumbuhan penduduk di Bali saat ini hanya 0,67 persen. Otomatis kondisi ini disebut Koster memicu populasi penduduk asli Bali cenderung menurun.

    Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini menyebut kalau tidak diantisipasi, nama Bali akan punah. ”Nyoman dan Ketut itu hampir punah. Ketut tinggal 6 persen, Nyoman 18 persen dari penduduk Bali. Kalau tidak waspada nama-nama ini akan hilang. Bahaya, siapa nanti yang diajak menyama braya,” tegasnya. (FKB)