FORUM Keadilan Bali – Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga mengadakan diklat guru pendamping muda ”Stunting” (diklat berjenjang dasar) diikuti 80 peserta pendidik PAUD di Aula SPNF SKB, Tembau, Senin (8/5).
Bunda PAUD Kota Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara didampingi Ketua GOW Kota Denpasar Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa menyampaikan guru PAUD memiliki peran kuat dalam pencegahan stunting. Seperti stunting adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan anak. Kondisi ini berefek jangka panjang hingga anak dewasa dan lanjut usia. ”Pendidik PAUD perlu diberikan pembekalan yang baik terkait penanganan stunting,” kata Ny. Antari Jaya Negara.
Melalui diklat ini, Ny. Antari Jaya Negara berharap guru PAUD memiliki pengetahuan dan keterampilan terkait stimulasi perkembangan anak rentang usia 0-6 tahun. Layanan optimal pada anak, terutama dimasa 1000 hari pertama kehidupan (HPK) dapat dilakukan dengan baik. ”Saya mengharapkan melalui diklat narasumber dapat membekali peserta dengan berbagai kemampuan memahami, memaknai dan menerapkan konsep percepatan penurunan stunting. Hal ini terdiri atas pertumbuhan dan perkembangan, kesehatan serta gizi anak usia dini. Selain itu, pola asuh dan stimulasi anak usia 0 – 2 tahun menjadi fokus kita,” jelasnya.
Kabid Pembinaan PAUD dan SPNF Disdikpora Ni Made Sugiantini menjelaskan, diklat berjenjang dasar ini berlangsung selama 5 hari. “Peserta guru PAUD berasal dari 4 kecamatan di Denpasar akan mengikuti diklat tatap muka dari tanggal 8-12 Mei 2023. Dilanjutkan tugas mandiri dari tanggal 15 Mei hingga 15 Juni 2023 mendatang,” ungkapnya.
Sugiantini menambahkan dilaksanakannya diklat pendidik PAUD dapat mengaplikasikan materi seputar konsep dasar anak usia dini, terutama penurunan angka stunting di Kota Denpasar. ”Kita melakukan agar pengembangan anak usia dini holistik-integratif dapat terlaksana,” terang Sugiantini.