FORUMKeadilanbali.com – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga didampingi Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara membuka peringatan Hari Tari Sedunia di Kota Denpasar dimeriahkan ribuan penari lokal, nasional dan internasional bertajuk Naluriku Menari (Name) di pelataran Gedung Dharma Negara Alaya, Denpasar, Sabtu (27/4).
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Wakil Walikota Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa, Sekda Kota Denpasar I.B Alit Wiradana, Ketua Komisi I DPRD Kota Denpasar I Ketut Suteja Kumara, OPD terkait, para maestro dan penggiat seni di Kota Denpasar serta undangan lainya.
Menteri PPPA Bintang Dharmawati Puspayoga memberikan apresiasi atas pelaksanaan Naluriku Menari (Name) tahun ini memasuki pelakaanaan tahun ketiga. Kegiatan ini menjadi momentum pelestarian seni tari dan menjadi ruang ekspresi seluruh lapisan masyarakat, terutama anak-anak dalam mengenal dan melestarikan seni.
Bintang Puspayoga mengungkapkan Tari Sekar Jempiring hingga saat ini tetap eksis menjadi tari penyambutan maskot Kota Denpasar. Termasuk Tari Sekar Jempiring serangkaian Name dibawakan sebanyak 1.100 siswa dari perwakilan sekolah di Kota Denpasar. ”Kami mengapresiasi antusias anak-anak menarikan tarian Sekar Jempiring. Ini merupakan bukti kesenian harus terus tumbuh berdampingan dengan kemajuan teknologi di era sekarang,” ujarnya sambil mengapresiasi pelaksanaan Name serangkaian peringatan Hari Tari Sedunia di Kota Denpasar.
Walikota Jaya Negara menjelaskan Pemkot Denpasar terus memberi dukungan penuh terhadap penyelenggaran Naluriku Menari di tahun ketiga. Pelaksanaan Name merupakan implementasi nyata dari Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju selaras dengan sepirit Vasudhaiva Khutumbakam dengan semangat gotong royong bersama bersinergi untuk kemajuan Denpasar. ”Kita gotong royong, ada penari lokal, nasional bahkan internasional terlibat, sehingga peserta terus bertambah. Tahun ini pelaksanaannya lebih luas cakupannya dikemas di ruang publik Kota Denpasar,” jelasnya.
Lebih lanjut Jaya Negara mengemukakan kebudayaan menjadi spirit kreativitas baik penciptaan maupun pelestarian. Disamping itu, konsep kota kreatif pada Kota Denpasar sebagai kota hidup. Hal ini memberikan kesadaran dinamis terhadap sumber daya alam menggugah inovasi, sumber daya manusia menggugah dinamika kultur dan sumber daya spiritual menggugah kreasi.
Ia memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh seniman yang terlibat dalam peringatan Hari Tari Sedunia berkolaborasi dengan komunitas seni Naluri Manca ini. ”Acara ini menjadi salah satu agenda membangkitkan perekonomian dan kunjungan pariwisata serta memberikan ruang kreativitas kepada para seniman, Naluriku Menari menjadi pemacu generasi muda tetap produktif berkesenian baik sebagai pelaku maupun berkarya dalam menuangkan ide dan gagasan yang baru sesuai dengan era dan zaman semakin berkembang,” ucapnya.
Kordinator Komunitas Seni Naluri Manca, Ida Bagus Eka Haristha mengatakan Naluriku Menari merupakan sebuah kegiatan ditujukan kepada pelaku seni tari dari berbagai genre. Fokus menitikberatkan pada ruang kreativitas dan eksplorasi dengan memberikan kesempatan tampil sebagai pengisi acara. Pelaksanaan bertujuan untuk memberdayakan seniman untuk berkreatifitas secara berkesinambungan.
Dia berharap kegiatan ini mampu membangkitkan ekosistem seni daerah serta menciptakan ruang publikasi budaya dan kearifan lokal sebagai identitas melalui perayaan Hari Tari Sedunia.
Eka Harista menambahkan, pada pelaksanaan tahun ketiga, Name mengambil tema ”Melodi Eterna Dalam Alur Waktu”. Tema ini mengandung makna yakni warisan budaya yang abadi dan tetap relevan seiring berjalannya waktu. Sehingga mampu membangkitkan naluri dalam berkesenian untuk tetap dapat memberikan pesan dan rasa serta melahirkan sesuatu yang baru dan memiliki makna yang tersirat baik dalam karya atau pesan kehidupan.
Eka Harista menjelaskan segmen pembukaan Name tahun ini kembali menghadirkan Tari Sekar Jempiring massal. Bunga Jempiring merupakan maskot Kota Denpasar yang merupakan inspirasi dari karya Tari Sekar Jempiring. Tari penyambutan maskot Kota Denpasar ini merupakan gagasan dari Ibu Bintang Puspayoga yang kini menjadi Menteri PPPA RI. ”Melalui tema ini dihadirkan sebuah kebebasan berekspresi dalam menari serta lintas pengetahuian yang selalu membaluti prores kegiatan menjadi sebuah pondasi yang komunikatif,” paparnya.
Eka Harista berharap Naluriku Menari tahun 2024 ini mampu merangkul pelaku seni dan maestro seni dari berbagai kabupaten/kota di Bali atau lokal, nasional dan internasional. Tak hanya itu, berbagai komunitas, sanggar, pelajar dan perwakilan negara sahabat juga turut terlibat. Bahkan, pelaksanaannya diramaikan stand UMKM Denpasar.
Dalam kesempatan tersebut diserahkan penghargaan kepada maestro tari serta pengisi acara. Kegiatan dirangkai lomba-lomba tari dan penyerahan piala bergilir kepada pemenang lomba. (pas)