• Masa Kampanye Selesai, Pj. Gubernur Bali Ajak Masyarakat Datang ke TPS Salurkan Hak Pilih

    Forum Keadilan Bali – Penjabat (Pj) Gubernur Bali S.M Mahendra Jaya mengajak seluruh masyarakat datang ke tempat pemungutan suara (TPS) menyalurkan hak pilihnya pada 14 Fbruari 2024.

    Mulai 11-13 Februari 2024 memasuki masa tenang. Pada 14 Februari bersama-sama ke TPS melakukan pencoblosan memilih Presiden dan Wakil Presiden, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten/Kota.

    Pj. GubernurMahendra Jaya menyampaikan saat acara penutupan kampanye damai Pemilu 2024 diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali di Gedung Dharma Alaya, Lumintang, Denpasar, Sabtu (10/2).

    Lebih lanjut Pj. Gubernur Bali mengatakan semua patut bersyukur tahapan kampanye diprediksi terdapat kerawanan dengan kedewasaan peserta Pemilu, tim sukses, masyarakat, dan pengaturan penyelenggara Pemilu, pengamanan dan juga ASN telah menjaga netralitasnya. Selain ada peran serta tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh pemuda yang berperan sebagai cooling system menjadikan tahapan kampanye berjalan dengan aman dan damai, sehingga situasi Kamtibmas di Bali kondusif. Atas capaian dan situasi Kamtibmas Bali kondusif. ”Saya atas nama Pemerintah Daerah Provinsi Bali menyampaikan terima kasih. Pada saat pelaksanaan kampanye peserta Pemilu didukung tim sukses telah menyampaikan visi, misi, dan program kerjanya. Saya melihat masyarakat antusias, gembira dan damai hadir atau mengikuti kegiatan kampanye tersebut. Tidak ada peristiwa yang mengganggu keamanan dan kedamaian, dari tahapan pelaksanaan kampanye,” katanya.

    Pj. Gubernur Mahendra Jaya menambahkan salah satu indikator keberhasilan Pemilu adalah tingkat partisipasi publik. Semakin tinggi tingkat partisipasi publik menunjukkan kuatnya legitimasi terhadap pemimpin. Terkait hal tersebut KPU Provinsi Bali telah menargetkan partisipasi publik dalam Pemilu 2024 adalah 83%. Suatu angka realistis kalau melihat partisipasi publik di Bali pada Pemilu sebelumnya (tahun 2019) di atas 80%. Pemilihan Umum selain memilih calon pemimpin dan calon legislatif untuk keberlanjutan pemerintahan, secara esensi juga merupakan proses pembelajaran dan ujian bagi seluruh elemen bangsa seberapa jauh nilai-nilai demokrasi, keanekaragaman telah menjadi bagian dari jati diri bangsa Indonesia. ”Saya mengajak seluruh masyarakat yang memiliki hak pilih datang ke TPS menyalurkan hak pilihnya. Penggunaan hak pilih adalah swadarma terhadap negara sangat penting guna keberlanjutan pemerintahan, kemajuan bangsa dan negara,” tuturnya.

    Pj. Gubernur Bali menghimbau seluruh elemen masyarakat menjaga dan mempertahankan suasana kondusif seperti ini sehingga perhelatan Pemilu serentak 2024 dapat berjalan aman, lancar, dan damai.

    Hal senada disampaikan Ketua KPU Provinsi Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan. Menurutnya pihaknya telah memastikan seluruh penyelenggara Pemilu tidak main-main dan mengikuti aturan yang ada dan tidak ada tendensi apapun. Ia memastikan logistik pemilu telah siap didistribusikan ke masing-masing desa.

    Lidartawan meminta mulai besok seluruh atribut kampanye baik spanduk, umbul-umbul atau alat kampanye lainnya dibersihkan dan tidak ada pelaksanaan kampanye di luar jadwal.

    Lidartawan mengajak semua pihak bekerja sama mengawal semua kegiatan dan mengajak masyarakat untuk datang ke TPS  sehingga target 83% partisipasi pemilih di tahun ini dapat tercapai dan zero sengketa ke Mahkamah Konstitusi. Dalam demokrasi gesekan dan perbedaan itu pasti ada, tapi semua dilakukan dengan cara baik sesuai peraturan yang ada. ”Saya harap kita semua damai, demokrasi boleh berbeda tetapi kedamaian utama,” pungkasnya.

    Dalam acara bertajuk ”Harmoni dalam Demokrasi Bali Shanti” dihadiri Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali I Nyoman Sugawa Korry, Kepala Badan Intelijen Negara Daerah Bali, Brigjen TNI Agus M Latief, S.I.P., Ketua Bawaslu Provinsi Bali I Putu Agus Tirta Saguna, jajaran Forkopimda Provinsi Bali, kepala perangkat daerah terkait di lingkungan Pemprov Bali, tokoh agama, pengurus partai dan undangan lainnya. Acara juga diisi doa lintas agama serta persembahan ”Nyanyian Dharma”.