FORUM Keadilan Bali – Mayar Sherif menjadi petenis wanita pertama Mesir yang menjuarai Tur WTA, pada Sabtu (1/10) waktu setempat menumbangkan unggulan teratas yang juga petenis nomor 7 dunia Maria Sakkari dalam final turnamen Parma.
Petenis berusia 26 tahun itu mengalahkan lawannya dari Yunani itu 7-5, 6-3 sekaligus menjadi kemenangan atas petenis 10 besar pertamanya. ”Ini sangat berarti bagi negara saya,” ujar Sherif seperti dikutip AFP.
Sherif mengaku, sangat berarti bagi semua orang di negerinya, keluarganya, semua kerja keras, semua perjuangan mental dalam beberapa pekan terakhir. ”Saya senang dan bahagia sekali dan sama sekali tidak mengira bisa menang,” katanya.
Petenis berperingkat 74 dunia itu mengukirkan namanya dalam sejarah pada hari yang melelahkan ketika memainkan laga semifinal dan final berturut-turut dalam satu hari.
Sherif menyelesaikan final dengan 10 pukulan winner dengan 11 unforced error serta 13 break point, enam di antaranya dikonversi. Sakkari mencetak 22 winner sendiri membuat 22 unforced error. ”Saya sudah lelah,” kata Sherif setelah kembali dari break awal kedua set dalam final turnamen lapangan tanah liat itu.
Dia mengungkapkan hari sangat berat baginya dan berjam-jam di lapangan. Ia senang sekali bisa melaluinya. ”Pertandingan pertama sangat baik, sulit secara emosional maupun mental. Setelah saya memenangkan pertandingan ini, kepercayaan diri saya bertambah,” ucapnya.
Sebelumnya pada Sabtu, Sherif membutuhkan waktu hampir tiga jam untuk mengalahkan unggulan keenam Ana Bogdan 6-4, 3-6, 6-4 dalam semifinal.
Sakkari lolos ke final pertamanya sejak Indian Wells setelah menang 7-5, 6-2 atas petenis Montenegro Danka Konvinic.