FORUM Keadilan Bali – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian didampingi awali Kota Denpasar Kadek Agus rya Wibawa meninjau perkembangan pembangunan TPST Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur, Kamis (6/10).
Kunjungan Mendagri Tito Karnavian diterima Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa.
Mendagri Tito Karnavian mengharapkan setelah beroperasi TPST dapat menjadi percontohan pengolahan sampah. Pembangunan dan pengolahan sampah telah terencana di TPST Kertalangu dapat menjadi percontohan baik daerah maupun nasional. ’’Kami mendorong daerah lain dapat meniru pengolahan sampah di Kota Denpasar,” ujar Tito Karnavian.
Tito Karnavian mengungkapkan menjelang pelaksanaan KTT G20 dengan pembangunan TPST ini dapat menjadi solusi menangani dan menanggulangi permasalahan sampah di Kota Denpasar. Para delegasi yang hadir akan melihat penanganan hingga pengolahan sampah yang ada di Bali. ”Saya berharap pembangunan TPST dapat berjalan dengan baik sesuai rencana dan dapat mengatasi persoalan sampah dengan baik dari hulu hingga hilir,” ungkapnya.
Sementara Wakil Wali Kota Arya Wibawa menyampaikan ucapan terimakasih kepada Mendagri telah berkunjung dan memberikan perhatian pembangunan TPST di Kota Denpasar. Perkembangan pembangunan TPST Kesiman Kertalangu masih dalam proses dan on progress. Ia berharap pembangunan TPST ini dapat berjalan sesuai rencana.
Arya Wibawa menjelaskan realisasi sesuai jadwal dengan progres mesin minggu pertama Oktober dilakukan pemasangan tambahan dinding sekat incoming material dan instalasi mesin. Target minggu ke empat Oktober dilakukan trial proses pengolahan sampah. ”Kita harapkan proses pembangunan TPST sesuai planning yang telah disusun dan berjalan lancar. Nanti dapat menjadi pengolahan sampah di Denpasar, apalagi menjelang pelaksanaan G20,” papar Arya Wibawa.
Seperti diketahui volume sampah di Denpasar tiap hari rata rata mencapai 800-900 ton/hari. Dibangunnya 3 TPST yakni TPST Kesiman Kertalangu, TPST Padangsambian Kaja dan TPST Tahura Suwung dengan kapasitas ketiganya mencapai 1.020 ton/hari diyakini mampu mengatasi persoalan sampah di Kota Denpasar.